D2 (1)

98 11 29
                                    

Happy reading!

Bagian satu//perjodohan

Yang namanya perjodohan pasti ada unsur pemaksaan.

Devano melempar jas hitamnya ke sofa kemudian mendudukkan tubuhnya dengan keras merasa frustrasi akan kalimat yang diucapkan ayahnya sore tadi.

Malam ini Devano mengajak kedua sahabatnya Angga Wijaya dan Iqbal Gionino ke tempat main billiard sudah lama ia tidak bermain permainan tersebut namun, sedari tadi Devano terus-terusan gagal memasukkan bola hingga berhenti dan memilih untuk duduk bersandar disofa sembari meminum Orange juice.

"Kenapa lo tumben mainnya ancur? " tanya Angga.

" Ada masalah sama Ranty? " timpal Iqbal.

" Bokap nyuruh gue nikah. " sahut Devano tak bersemangat.

" Sekarang?" Angga duduk disamping Devano.

"Minggu depan. "

" Kenapa tumbenan bokap lo ngurusin hidup lo. Udah baikan? " Angga meminum jus melon yang dipesan nya.

" Gue gak akan bisa baikan sama dia. " sahut Devano malas.

Kenyataan bahwa memang dirinya tidak akan pernah bisa berbaikan mengingat apa yang sudah dilakukan ayahnya itu.

" Jadi, lo mau nikah sama Ranty ceritanya? " Angga masih setia mewawancarai Devano sedangkan Iqbal masih asik dengan bola billiard.

" Gak tau bokap bilang perempuan pilihan dia. "

" Dijodohin ceritanya?" Iqbal menatap kearah Devano yang hanya mendapat gedikan bahu dari pemuda berkemeja putih dengan dasi yang entah tidak tau kemana.

"Bokap ngancem bakal ambil semua yang gue punya sekarang plus gue gak dapet harta warisan. "

"Lo ajakin pacar lo buat nikah abis itu ngomong secara baik-baik sama bokap lo kalo lo udah punya calon sendiri." usul Iqbal.

"Lo gak tanya bokap lo alasan kenapa dia menjodohkan lo? " tanya Angga yang mendapat gelengan dari Devano.

"Aneh sih emang setelah sekian lama kalian gak bersinggungan tiba-tiba bokap lo malah mau jodohin lo alasannya apa coba?" Angga nampak berpikir apa kira-kira alasan ayah Devano menjodohkan sahabatnya ini.

"Mungkin gak sih cewek yang mau dijodohin sama lo ini orang tuanya punya bisnis besar jadi kalo bokap lo besanan sama dia bisnis bokap lo juga kecipratan untungnya. Kayak memperluas kerja sama dengan kedok pernikahan. " ucap Angga sambil menerawang.

" Bisa jadi sih Ngga. Tapi, kalo kayak gitu alasannya kenapa gak David aja coba kan tu orang anak kesayangan bokap Devano. " kali ini Iqbal memberikan pemikirannya.

Mendengar nama David yang sudah lama tidak Devano dengar membuatnya menampilkan raut tak suka kedua sahabatnya dapat menangkap itu namun, mereka biasa saja tidak ada niat meminta maaf.

" Mending gini lo diskusi dulu deh sama Ranty siapa tau tu orang mau diajakin nikah. Abis itu ya udah lo ngomong aja ke bokap lo kalo lo udah punya pilihan sendiri. "usul Iqbal.

" Kayaknya gak mungkin sih bokap Devano bakal iyain gitu aja secara kan ini namanya perjodohan pasti ada pemaksaan didalamnya. " ujar Angga.

" Ya siapa tau kan bokap Devano ngerasa udah tua jadi kepengen nimang cucu atau dia ngerasa umur Devano udah pas untuk menikah. " sahut Iqbal.

" Ya kalo gitu kenapa gak David aja coba lagian pas atau gaknya menikah gak tergantung dari umur tergantung dari orangnya siap atau enggak. Dev juga masih muda. "

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang