Sebelum baca jangan lupa vote dan follow dulu
Happy reading!
Bagian Lima Puluh Lima
Sudah kalah di awal
Dua hari lagi akan menjadi hari paling membahagiakan untuk pasangan kekasih Devano dan Ranty karna mereka akan menikah minggu besok.
Undangan sudah disebar ke teman-teman kuliah Devano dan beberapa kolega bisnis yang beberapa kali menjalin kerjasama tak lupa Ranty juga mengundang teman-temannya tapi berhubung setau Devano Ranty tidak memiliki banyak teman jadilah lebih banyak tamu undangan dari Devano nantinya.
Angga dan Iqbal juga diundang bukan Devano yang menginginkan tapi, Ranty yang memaksa ia tidak peduli jika mereka mau datang atau tidak.
Gedung juga sudah siap beberapa dekorasi sudah dipasang semuanya bernuansa White and gold.
Katering dan souvenir juga sudah dipesan hanya saja mereka belum memesan untuk dessert nya Ranty sudah menentukan mau memesan dessert dimana dan hari ini mereka akan pergi ke sana dan memesan untuk hari pernikahan mereka.
Mereka tidak perlu tenaga yang ekstra karna kebanyakan yang mengerjakan adalah orang suruhan Devano mereka tinggal mengatakan suka atau tidak suka. Jika tidak suka maka mereka akan mencarikan yang lain.
Baju pengantin untuk akad dan gaun untuk resepsi juga sudah selesai.
Walaupun undangan tidak terlalu banyak tapi dari segi konsep memang bisa dibilang mewah walaupun sedari awal Ranty menginginkan yang sederhana tapi, Devano menolak ia mengatakan ini adalah sekali seumur hidup dan ia mampu melakukannya.
"Dev, kita jadi kan mau ke toko kue buat pesen dessert? " tanya Ranty saat mereka berjalan beriringan saat ingin memasuki mobil.
" Ja.. Aaahh.." Devano memekik ketika merasakan ada benda tajam yang menusuk bagian lengannya orang itu juga mengambil ponsel Devano yang terlepas. Kemungkinan itu adalah begal.
Ada ya begal yang beraksi siang hari berani sekali mereka.
"Astaga, Dev! " seru Ranty berteriak orang-orang sekitar mulai memperhatikan mereka tapi, Devano buru-buru membawa Ranty masuk ke dalam mobil tidak ingin menjadi pusat perhatian.
"Dev, biar aku aja yang nyetir oke." Ranty panik.
"Gak usah Ran, aku tau kamu orangnya panikan apalagi kalo udah berhubungan sama darah. Aku masih kuat kok rumah sakit deket dari sini. "
Devano takut jika Ranty yang menyetir yang ada malah membahayakan mereka, bukan maksud apa-apa Ranty orangnya panikan.Ranty menatap laki-laki disampingnya ia terlihat bingung dan juga panik Devano paham itu. Ia buru-buru menangkap gas dan pergi ke rumah sakit.
****
"Kamu udah gak papa? " tanya Ranty terdengar sangat basa-basi sudah tau kejadiannya baru saja terjadi ia malah bertanya seperti itu." Kamu gak perlu khawatir. " Devano tersenyum tipis berusaha menenangkan.
Ada-ada saja cobaan mereka saat ingin menikah kemarin-kemarin masalah dengan Angga sekarang kejadian yang tak terduga untung Devano hanya ditusuk dibagian lengan bagaimana jika dibagian perut atau dada mungkin akan lain lagi ceritanya.
Mereka berdua sudah sampai di sebuah toko kue pengunjungnya terlihat sangat ramai antrean menguar kemana-mana.
"Toko kue langganan kamu? " tanya Devano.

KAMU SEDANG MEMBACA
D2 [complete] || Series Ke-1
General FictionDevano mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya menikah dengan gadis SMA bernama Dafychi yang tidak ia kenal jika ingin warisan ibunya aman. Begitupun dengan Dafychi ia mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya. Devano yang tidak mengingink...