D2 (19)

68 5 2
                                        

Happy reading!

Bagian Sembilan Belas // Penjelasan

Bukan cewek matre bukan berarti mau hidup susah


Devano memejamkan mata ia menggeleng kemudian memegang erat bahu Ranty. "Kamu apa-apaan sih Ranty..?" Devano menaikkan nada bicara dan memberikan tatapan tajam menandakan bahwa ia tidak suka dengan apa yang dikatakan Ranty barusan.

Ia tidak peduli dengan statusnya yang sudah punya istri, ia juga tidak peduli dengan uang yang sudah ia berikan kepada Ranty untuk modal usaha kekasihnya walaupun berujung kegagalan Devano akan terus mendukung dan memberikan apapun yang dia punya.

Yang Devano inginkan hanyalah Ranty apapun keadaannya Ranty harus selalu ada didepannya dirinya tidak ingin kembali merasakan kehilangan orang yang ia sayang sudah cukup mamanya dan Dafa jangan yang lain, jangan Ranty ataupun kedua sahabatnya.

Mendengar nada bicara Devano yang tidak seperti biasanya membuat Ranty terkejut ia menatap Devano sebentar kemudian menunduk. "Maaf.." kata itu kembali keluar membuat Devano semakin mengeratkan tangannya pada bahu Ranty ia tak suka jika kekasihnya itu minta maaf padahal disini dialah yang salah.

Ranty menggapai tangan Devano yang mencengkram bahunya tidak sakit memang tapi Ranty takut untuk pertama kalinya dirinya melihat keadaan Devano segusar ini dihadapannya ditambah lagi nada suara Devano yang lebih tinggi dari biasanya belum lagi tatapan mata Devano yang tidak selembut hari-hari sebelumnya.

"Ranty, aku mohon dengerin penjelasan aku. Aku mau jelasin semuanya sama kamu." Devano kembali menatap Ranty tapi dengan tatapan yang sangat lembut ia mengelus lembut puncak kepala Ranty dan menyelipkan rambutnya yang sedikit berantakan ketelinga kiri.

"Ranty, ini semua bukan kemauan aku, aku disuruh nikah sama papa aku gak tau kenapa padahal selama ini dia mana peduli sama hidup aku."

"Aku udah bilang kalau aku belum siap menikah tapi dia tetep maksa makanya saat itu aku ngajakin kamu nikah."

"Awalnya aku gak terlalu mempermasalahkan mengingat sebelumnya kita udah pernah bahas tentang pernikahan."

"Tapi, disini masalahnya papa nyuruh aku nikah sama perempuan itu yang aku bahkan gak tau siapa dia."

"Aku udah bilang sama papa kalau aku udah punya pacar dan aku gak mau nikah sama dia tapi papa tetep kekeh. "
Ranty tersenyum hambar jelas sekali saat ini Devano tengah mengarang cerita, jika memang dirinya disuruh oleh Ayahnya  kenapa Devano malah mau kenapa tidak menolak saja. Ranty cukup tau hubungan Devano dengan Ayahnya memang bermusuhan jika diibaratkan tokoh kartun mungkin seperti Tom and Jerry yang tak pernah akur.

Lalu, mengapa Devano malah menerima perjodohan yang dilakukan Ayahnya?

Ranty tertawa bukan tertawa bahagia ataupun tawa kesedihan seperti tawa yang tengah mentertawakan sesuatu.

Melihat hal itu membuat kening Devano mengkerut ia tidak bisa membaca pikiran Ranty saat ini. Apa Ranty tidak mempercayainya padahal ia sudah menceritakan apa yang terjadi.

" Kenapa kamu mau dipaksa? kenapa gak kamu tolak? Bukannya kamu bilang selama ini hubungan kamu sama papa kamu gak baik?" tanya Ranty sambil mencoba menenangkan diri.

"Papa ngancem aku.. " Suara Devano terdengar lirih.

Ini yang ia sesali dengan keputusannya dirinya mengiyakan perjodohan itu karena ingin mempertahankan milik ibunya juga untuk mendapatkan bagian harta warisan tanpa ia sadari bahwa itu semua hanya akan membuat masalah.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang