Vote sama komen jangan lupa!
Happy reading!
Bagian Enam Puluh Tujuh
Sudah numpang hidup setidaknya bisa membantu walaupun sedikit
Keadaan dalam mobil sunyi senyap tak ada yang membuka suara Devano fokus menyetir dan Dafychi yang menyangga kepalanya dengan tangan yang siku nya ia letakkan di pintu mobil hanya suara AC yang menemani.
Dafychi mengusap-usap lengannya merasa kedinginan Devano sadar dan menyuruh gadis disebelahnya itu untuk mematikan AC nya.
"Kalo dingin tinggal matiin AC nya. " tanpa ada niat mematikan AC untuk Dafychi.
" Kenapa gak kamu aja kamu kan tau aku kedinginan gak ada inisiatif gitu buat matiin AC nya. "
" Jadi, cewek gak usah manja punya tangan kan?!"
"Kita berhenti di depan kolong jembatan sana. "
" Mau ngapain? Lo bangkrut? Kita jadi gelandangan?" Devano sudah panik sendiri ia tidak bisa membayangkan jika hidupnya harus menggelandang hidup seperti sekarang saja sudah membuatnya tidak nyaman apalagi jika harus hidup dikolong jembatan.
"Jangan banyak tanya. "
Devano menghentikan mobilnya persis didepan kolong jembatan sesuai permintaan Dafychi.
" Bantu aku buat ngambil bungkusan plastik di belakang. " pinta Dafychi.
Dafychi tidak peduli jika Devano tidak menuruti permintaannya walaupun sebenarnya jika ada yang meminta pasti ia berharap untuk dikabulkan tapi, Dafychi tidak terlalu yakin pada Devano mengingat memang lelaki itu tidak menyukainya.
Dari apa yang ia lihat Devano tipe orang yang memang tidak sukaan pada orang lain selain Angga, Iqbal juga Ranty. Dan terkadang Devano tidak akan segan untuk memperlihatkan ketidaksukaannya.
Di awal-awal berjualan saja Devano selalu terlihat tidak ramah jika ada pembeli yang menggodanya lelaki itu juga sempat meluapkan amarah nya pada Dafychi dan mengatakan tidak mau lagi berjualan karna saat itu ada pembeli wanita seumuran tante-tante yang berani menoel dagunya.
Devano merasa seperti tidak ada harga diri ingin ia melaporkan tapi, sebisa mungkin ia tidak mau berurusan dengan hukum.
Orang-orang yang menjadi dunianya dulu saja tidak pernah melakukannya kekasihnya pun juga tidak pernah. Tapi, ini orang yang tidak tau menau dengan dirinya tiba-tiba melakukan hal tersebut.
Tapi, Dafychi selalu bersikeras agar Devano terlihat ramah kalaupun tidak setidaknya ia cukup menunjukkan wajah datarnya tanpa memperlihatkan ketidaksukaannya.
Dafychi tau sebenarnya bukan Devano yang salah tapi, si pembeli itu yang keterlaluan mentang-mentang penjualnya ganteng malah di toel-toel.
Tapi, mau bagaimana lagi keadaan yang membuat Devano harus terlihat lebih ramah karna keramahan penjual jadi salah satu hal orang mau datang lagi kalau penjualnya jutek takutnya nanti orang bakalan kabur.
Syukurlah wajah jutek Devano setelahnya tertutup oleh ketampanannya.
Sejak saat itu Devano ogah melayani pembeli dan alhasil semua dilakukan Dafychi mulai dari memasak, melayani orang yang makan ditempat bahkan, yang take away juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
D2 [complete] || Series Ke-1
Ficción GeneralDevano mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya menikah dengan gadis SMA bernama Dafychi yang tidak ia kenal jika ingin warisan ibunya aman. Begitupun dengan Dafychi ia mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya. Devano yang tidak mengingink...