Happy reading!
Hampir saja ia jatuh cinta pada orang yang membuatnya berpisah dengan orang yang dicintainya
Devano berusaha untuk mencari Ranty tapi, sampai sekarang mantan kekasihnya itu tidak kunjung ia temukan. Dia sudah tidak punya nomer Ranty yang bisa dihubungi.
Apartemen yang dulu ditinggali Ranty juga sudah lama tidak perempuan itu tempati sejak hari dimana Ranty memutuskan hubungan mereka begitupun saat di rumah yang dulunya menjadi rumah Devano.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Diva saat ingin membeli minuman di minimarket.
"Lo Diva, kan? " tanyanya.
" Devano. "
" Gue mau minta alamat tempat tinggal Ranty yang sekarang atau paling gak nomer yang bisa dihubungi. " ujar Devano tanpa basa-basi.
" Boleh. " tanpa berbasa-basi pula ia mengeluarkan ponsel nya dan menunjukkan nomer Ranty. Setelahnya tidak ada obrolan yang terjadi di antara mereka.
Devano sudah sampai di depan apartemen Ranty yang lebih sederhana daripada apartemen yang pernah Devano berikan dulu.
Ia memencet bel kemudian tidak lama orang yang dicari Devano muncul tak ada tatapan tulus yang biasa Devano berikan pada Ranty di waktu dulu saat ini hanya ada tatapan dingin dan tajam yang keluar dari sorot matanya.
"Dev.. " sapa Ranty dengan wajah terkejut nya.
" Long time no see. " sahut Devano dingin.
" Ngapain kesini? "
Tanpa berbasa-basi Devano langsung memperlihatkan video yang diberikan oleh Dafychi tadi malam.
" Kembaliin semua yang gue punya atau gue bakal laporin lo. " ujar Devano mengintimidasi.
Tidak dapat dipungkiri dari raut wajah Ranty, Devano dapat melihat sorot keterkejutan.
Namun, setelahnya Ranty tertunduk Devano pikir mantannya ini sedang menyesali perbuatannya.
" Gak usah sok menyesal gue cuman pengen semuanya balik ke gue hari ini juga. "
Ranty menatap Devano diiringi dengan tawanya.
" Laporin aja kalo kamu mau nyesel seumur hidup kamu. "
" Apa maksud lo? "
" Lo punya itu tapi, gue punya ini. "
Ranty memutar sebuah rekaman suara awalnya ekspresi Devano masih datar hingga lama-kelamaan rahangnya terlihat mengeras.
" Gimana?"
****
Devano menelpon Dafychi untuk memastikan gadis itu sedang berada dimana setelah tahu bahwa Dafychi ada di toko kue Devano menyuruhnya untuk pulang segera.Devano lebih dulu sampai, ia duduk disofa sambil terus mencekram ponselnya sebelumnya ia mengambil air minum karena kerongkongannya terasa sangat kering.
Sampai akhirnya pintu berbunyi menandakan Dafychi sudah pulang karena siapa lagi yang bisa membuka pintu penthouse ini selain dirinya dan si empunya.
"Ada apa? Kenapa kamu nyuruh aku buru-buru balik. " Dafychi mendudukkan tubuhnya di samping Devano.
Suara lembut tersebut membuat Devano tidak dapat mengontrol ekspresi wajahnya ada sebuah senyum yang tidak bisa dijabarkan Dafychi disana.
Kekehan pelan keluar dari bibirnya bingung Devano bingung harus memulai darimana atas situasi yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
D2 [complete] || Series Ke-1
Ficción GeneralDevano mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya menikah dengan gadis SMA bernama Dafychi yang tidak ia kenal jika ingin warisan ibunya aman. Begitupun dengan Dafychi ia mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya. Devano yang tidak mengingink...