D2 (80)

25 0 0
                                    

Happy reading!

Realistis dengan cara gonta-ganti laki-laki dan selingkuh sana sini cuman buat dapetin uang. Itu lebih ke gak tau diri, gak punya rasa malu singkatnya lebih ke cewek murahan. Mungkin.


Ranty sudah siap dengan dandanannya kebaya putih dengan bawahan batik terlihat cantik memperlihatkan lekukan tubuhnya, riasan wajah yang lain dari biasanya semakin mempercantik wajah Ranty hari ini tak lupa sepatu high heels ikut menyempurnakan penampilannya hari ini.

Ranty sudah siap duduk di kursi yang disediakan kursi disebelahnya masih kosong yang merupakan kursi untuk Devano yang sebentar lagi akan sah menjadi suaminya.

Seulas senyum terlihat di bibir Ranty membayangkan impiannya terwujud.

Lama menunggu Devano tidak juga menampilkan batang hidungnya membuat Ranty sedikit cemas padahal Devano tadi hanya meminta izin untuk ke toilet tidak mungkin kan sampai sekarang lelaki itu belum kembali.

Tak sabar menunggu Ranty memutuskan untuk mencari sendiri keberadaan calon suaminya seluruh toilet yang ada disana Ranty periksa namun, sampai di toilet terakhir ia juga tidak menemukan Devano. Ia juga menyuruh sekretaris Devano dan beberapa orang untuk membantunya mencari tapi tidak membuahkan hasil.

****
"Mana David? " Devano langsung masuk ke rumah tanpa permisi setelah salah satu ART membukakan pintu rumah Ayahnya.

" Ngapain kamu dateng-dateng nyari David? " tanya seorang wanita yang merupakan istri kedua ayahnya itu.

" Gue gak ada urusan sama lo. Mana David? " Devano menatap tajam wanita itu tidak ada rasa hormat yang ia perlihatkan.

" Ngapain lo nyariin gue? " seorang laki-laki seumuran Devano melenggang santai menuruni anak tangga dengan raut wajah yang santai pula. Dia David saudara tiri Devano orang yang sudah merenggut nyawa kakaknya Dafa adik dari Denis.

" Ada yang mau gue omongin. " Devano mengepalkan tangannya.

Melihat David membuat Devano selalu terbayang akan kejadian kakaknya terbayang akan apa yang dilakukan David pada kakaknya dan sampai sekarang David masih hidup senang.

David acuh tak acuh ia memilih untuk memainkan ponsel nya setelah sebelumnya meminta ibunya untuk meninggalkan mereka.

"Kenapa lo diem? Kalo gak ada apa-apa mending lo pergi. " ujar David.

" Lo nikah sama Ranty?" tanya Devano lirih namun, terkesan tidak bersahabat.

"Iya." sahut David dengan senyum sinisnya.

"Ranty pacar gue?" tanyanya sekali lagi untuk memastikan bahwa Ranty yang dimaksud Devano benar Ranty kekasihnya.

"Iya. " David melenggang mengambil sesuatu di meja besar yang diletakkan di dekat tangga.

Ia melempar sebuah album foto tepat mengenai lengan Devano karena Devano tidak bergerak album tersebut jatuh secara kebetulan album foto itu terbuka dan memperlihatkan foto David dan Ranty dengan gaun pengantin.

Perlahan Devano mengambil album tersebut dan melihat lembar per lembar dari foto yang ada didalamnya.

Semuanya memperlihatkan foto David dan Ranty yang tengah melangsungkan akad dan resepsi pernikahan.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang