D2 (16)

48 6 1
                                    

Happy reading!

Bagian Enam Belas //Golf

Apa salahnya mempertahankan semuanya tanpa ada yang boleh mengambil?




"Kenapa, ayang tercinta gak ada hubungin lo?" tanya Angga.

"Atau chat lo gak dibales dan telepon lo gak diangkat?" timpal Iqbal.

Memang benar sedari sebelum dirinya pergi ke kantor Devano sudah lebih dulu menghubungi Ranty untuk sarapan bersama di warung soto dan Ranty hanya mengangkat telepon darinya sekali Itu pun dengan kalimat yang tidak seperti biasanya.

Devano kembali mencoba mengirim chat sejak di rooftop bahkan sampai ia tiba dirumah untuk mengurus kepergian Dafychi dan berakhir kembali ke rumah untuk main golf pun tak ada balasan dari kekasihnya.

"Lah, ditanya malah bengong." Angga menghabiskan Orange juice di gelas miliknya.

"Gak tau, sebenarnya hari ini gue mau jujur ke Ranty soal pernikahan gue, makanya gue ajakin dia buat sarapan di warung soto langganan gue sama Dafa. Tapi, dia gak dateng pas gue mau berangkat ke kantor dianya telepon gue tapi malah ketus gitu. Abis itu, dia gak ada hubungin gue lagi padahal udah beberapa kali gue chat dia." jelas Devano.

"Lagi sama selingkuhan kali dianya." ujar Angga.

Devano langsung melirik tajam ke arah temannya itu dimana yang dilirik malah asyik menghabiskan buah apel.

"Bisa gak sih gak usah ngatain Ranty selingkuh, lo berdua punya bukti apa?" tanya Devano .

"Gak ada." sahut Angga dan Iqbal bersamaan membuat Devano memutar bola matanya malas.

"Kalo gak punya bukti diem. Fitnah dosa."
Angga dan Iqbal yang mendengarnya pun hanya mengangguk sembari terserah ringan.

"Terus, jawab pertanyaan gue tadi! " Angga mengarahkan pandangannya ke Devano.

Devano mengernyitkan dari hingga membuat alisnya hampir menyatu." Yang mana?"

"Apa kelebihan Ranty dimata lo? Padahal banyak yang lebih dari dia." Angga mengulang pertanyaan yang sebelumnya ia tanyakan tapi tidak dijawab oleh Dev.

"Ranty gak pernah memperlihatkan bahwa dia pacar gue, gue pernah nanya alasannya apa dan dia jawab dia gak pengen keliatan pamer punya pacar yang tajir kayak yang dilakuin sama circle pertemanannya. " jelas Devano dan itu hanya satu dari alasan mengapa Dev sangat mencintai kekasihnya itu.

Angga mengangguk mengiyakan sedangkan Iqbal hanya diam melihat pemandangan lapangan golf yang luas sampai akhirnya ia kembali teringat tentang Dafychi yang tidak kelihatan di setiap sudut rumah.

Tadi, sebelum sampai dihalaman belakang Angga dan Iqbal sempat mencari Devano ke setiap sudut rumahnya yang besar dan mewah ini karna ketika mereka menanyakan dimana keberadaan Devano pada ART mereka tidak tau Devano dimana bahkan mereka tidak tau kalau Devano sudah pulang dan mereka berdua pun sadar Dafychi tidak ada dirumah.

"Nah, terus istri lo mana?" tanya Iqbal memecahkan keheningan yang terjadi beberapa saat.

"Ck.. Bisa gak sih gak usah bilang kalau dia itu istri gue." Devano dibuat kesal dengan sahabatnya yang satu ini.

"Lah kan emang bener dia itu istri lo. Mau gimana lagi coba."

"Dia gue usir. " jawab Dev dengan wajah datarnya sambil memainkan bola golf ditangannya.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang