D2 (59)

34 0 0
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote dan follow dulu biar gak

Kenapa bacanya lompat-lompat kayak kelinci?

Bacanya tiap part ya guys biar dapet feelnya.

Oh iya sampai part kemaren gimana menurut kalian tentang cerita ini

Happy reading!

Bagian Lima Puluh Sembilan

Mengingat hubungan suaminya dengan pacarnya kandas, bohong jika dia tidak bahagia



Dafychi berinisiatif untuk mengantar Devano ke rumah sakit sedari di mobil tadi Devano terus meracau menyebut nama Ranty. Dafychi jadi tidak meragukan bahwa perasaan Devano memang tulus pada Ranty. Tapi, sayangnya mereka tidak bisa bersama.

Dafychi mengelus pelan rambut Devano dan membersihkan luka di wajah suaminya itu dengan tisu yang ia bawa. Suaminya itu terus meracau.

"Ran.. Aku cinta sama kamu.. Plis balik sama aku.. " lirih Devano dengan mata yang terpejam.

Dafychi melihat luka yang ada disudut bibir Devano ia mencium nya singkat sama seperti di apartemen Angga waktu itu.

Devano tidak suka terlihat dari cara ia yang sedikit menjauhkan wajahnya dari Dafychi rupanya pria ini masih sadar siapa orang yang ada disampingnya. Dafychi pikir Devano mengira ia adalah Ranty.

Mengingat hubungan suaminya dan sang pacar sudah kandas membuat Dafychi sedikit menyunggingkan senyuman. Bohong sih kalau Dafychi tidak menginginkan hubungan yang baik bersama dengan suaminya tapi, Devano sekarang miskin benar-benar tidak memiliki apa-apa berkurang sudah kriteria suami idaman versi Dafychi.

Mereka berdua saat ini sudah sampai dirumah sakit Dafychi menunggu diluar selagi Devano mendapatkan penanganan dari dokter.

Ia akan pergi ke pernikahan Angga dan Ranty setelah Devano sadar tidak enak jika meninggalkan lelaki itu sendirian.

Lumayan lama bagi Dafychi untuk menunggu sampai akhirnya Dokter keluar ia memberitahu Dafychi bahwa Devano mendapatkan luka jahitan pada lengan yang mendapat goresan pisau.

Dafychi masuk setelah mendapat izin dari dokter lalu duduk dikursi samping brankar tempat Devano terbaring.

Ia mengusap pelan tangan Devano menggenggamnya kemudian beralih mengusap pelan rambut Devano.

Ada sedikit pergerakan yang dilakukan suaminya. "Ran.." panggil Devano lirih.

"Aku Dafychi, Ranty gak ada disini dia lagi nikah sama Angga. " jawab Dafychi santai.

Mata Devano terbuka masih dengan tatapan sayu dan kosong. Ia melirik sebentar ke samping dan mendapati Dafychi disana dengan senyumannya.

" Kamu udah baikan atau perlu aku panggil dokter?" tanya Dafychi lembut.

"Gak. " jawab Devano pelan tapi, masih terdengar oleh Dafychi karena mereka hanya berdua diruangan dengan nuansa putih ala rumah sakit.

" Gak apanya? gak baikan atau gak mau dipanggilin dokter?" banyak tanya memang Dafychi ini.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang