D2 (37)

43 0 0
                                    

Yuhuuu... Kita lanjut sama cerita Devano bersama istri dan pacarnya

Sebelumnya vote dulu

Happy reading!

Bagian Tiga Puluh Tujuh

Enggak peduli mau berakhir sama siapa yang penting kalian pisah




Devano berjalan menuju tempat stand makanan dirinya ingin mencari dessert sebagai cemilan untuk menunggu Ranty.

Saat sudah menemukan stand dessert Devano memesan beberapa menu yang disediakan di etalase. Devano memesan untuk dirinya sendiri kebetulan stand ini juga menjual es krim jadi dirinya tidak akan repot mencarikan es krim untuk kekasihnya.

Cheese cake, lemon cake, dan bolu rasa pandan dirinya pesan tak lupa es krim rasa Black oreo yang kata penjual sedang jadi Best seller juga dipesan nya. Devano tidak memesan untuk Ranty karna kalau di pesan sekarang bisa-bisa es nya mencair.

Saat sampai di tempat duduk dengan membawa pesanannya Devano melihat dua orang yang sangat ia kenal orang yang ingin segera ia temui untuk meluruskan kejadian tadi pagi.

Devano berdiri berjalan ingin menghampiri mereka namun baru beberapa langkah indra pendengaran Devano menangkap obrolan yang sedang mereka bicarakan, lelaki itu memilih kembali ke tempat duduknya yang memang tak jauh dari sana karna tempat makan ayam dan bebek itu memang bersebelahan dengan stand dessert, sehingga dirinya tetap bisa mendengar kelanjutan obrolan Angga dan Iqbal.

Karena dua pria itu asyik mengobrol dan menikmati makanannya mungkin mereka tidak menyadari bahwa sedari tadi Devano sudah menajamkan pandangannya ke arah mereka berdua.

Saat kembali duduk Devano perlahan menyendok es krim Black oreo nya dengan sendok kecil, pertama yang ia sendok adalah taburan mesti serta berbagai sprinkle warna-warni yang menggoda pecinta dessert apalagi anak-anak.

Kemudian dirinya beralih pada sepotong Cheese cake dengan taburan keju yang tebal, Devano memang sangat menyukai panganan berbahan keju namun, kali ini rasanya beda entah mengapa dirinya merasakan ada sesuatu yang pahit saat ia menelan kue nya.

Tangan Devano berlanjut memotong bolu pandan dengan sendok kemudian menjualnya berharap rasa yang ia dapatkan bisa semanis penampakan nya tapi nihil rasanya masih sama, sama-sama terasa pahit Devano tersenyum tipis.

Apakah ada yang salah dengan kue di depannya ini? Apakah mereka terlalu banyak memberikan pewarna sehingga rasanya pahit di lidah Devano? Atau apakah saat ini sedang trend dessert dengan rasa pahit?

Jawabannya tidak ada yang salah dengan berbagai dessert yang dipesan Devano barusan rasa pahit yang lelaki itu rasakan karna dirinya mendengar dengan jelas obrolan kedua sahabatnya.

Terlebih kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Angga. Sebenarnya apa mau Angga sampai dirinya begitu menginginkan hubungannya dengan Ranty berakhir padahal selama ini hubungannya dengan kekasihnya itu baik-baik saja tidak pernah bertengkar kecuali perihal kemarin.

Setidak suka itukah Angga melihat dirinya berhubungan dengan Ranty? Apa selama ini Angga memang diam-diam menaruh perasaan pada kekasihnya?

Cukup! Sudah cukup dirinya diam mendengarkan apa yang kedua sahabatnya itu bicarakan ia tidak bisa menahan nya lagi hatinya panas tapi, ia berusaha untuk mengontrol emosinya ini tempat umum Devano tidak ingin membuat keributan dan berujung mempermalukan dirinya sendiri juga sahabat dan kekasihnya.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang