D2 (58)

31 0 0
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote dan follow dulu biar gak lupa

Budayakan membaca yang baik dan benar jangan kayak kelinci suka lompat-lompat

Happy reading!

Bagian Lima Puluh Delapan

Merelakan hubungan yang sudah terjalin demi perasaan yang baru saja diungkapkan



"Ran.. Lo gak bisa kayak gini Ran.. Gue cinta sama lo dan lo juga begitu selamanya begitu gak ada yang bisa ambil lo dari gue.." Devano terus memberontak sekuat tenaga ketika dirinya diseret secara paksa dari rooftop Ranty mengikuti dari belakang dengan senyum yang terus mengembang.

"Udah gue tegasin kalo gue gak pernah cinta sama lo sedari awal gue cuman ngincer harta lo. "

" Bangsat lo Ranty lo keterlaluan gue salah apa sama lo gue udah berkorban demi lo Ran. " Devano terus berteriak Teriakan nya terdengar nyaring dirumahnya yang luas ini. Ralat mungkin lebih tepatnya rumah Angga yang akan ia tempati nanti bersama dengan Rant atau mungkin akan dijual dan mereka akan menempati rumah baru nantinya.

" Kopernya udah diambil?" tanya Ranty pada salah satu anak buah Angga.

"Udah bos. " anak buah itu memperlihatkan dua koper berisi pakaian dan beberapa sepatu.

" Bagus, seret dia sampai keluar jangan biarin dia masuk ke sini lagi. " suruh Ranty.

Anak buah itu mengangguk setuju mereka menyeret Devano sampai keluar pagar rumahnya dan mendorong tubuh Devano kuat sampai lelaki itu tersungkur ke tanah.

Ranty melempar koper pada Devano dan menunduk mendekatkan bibirnya pada telinga mantan kekasihnya itu.

"Makasih ya Dev atas semua harta kamu yang kamu kasih ke aku sama Angga. Selamat jadi gelandangan karna gue yakin keluarga lo juga gak akan mau nampung lo. " Ranty menatap Devano lalu tertawa mengejek dan berlalu meninggalkan Devano masuk ke dalam rumah yang sudah bukan milik Devano lagi.

Devano terdiam ia menatap tanah dengan wajah emosi matanya masih memerah ia memukul tanah berkali-kali tanpa peduli kondisi tangannya yang sudah berdarah tidak menyangka bahwa selama ini ia hanya dimanfaatkan.

Yang tidak ia sangka semua ini dilakukan oleh kekasih dan sahabatnya sendiri.

Sebegitu cintanya Ranty pada Angga sampai masih memendam perasaan pada sahabatnya itu walaupun sudah empat tahun menjalin hubungan dengannya.

Ranty merelakan hubungan mereka yang telah terjalin lama hanya untuk seseorang yang baru menyatakan perasaannya.

Devano berusaha untuk bangkit dengan kondisi tubuh yang sudah tidak dapat digambarkan luka goresan yang menganga di tangan sebelah kanan, lebam diwajah dan dengan beberapa sudut wajah yang mengeluarkan darah.

Ia berjalan tidak tahu harus kemana tapi, yang pasti ia harus keluar dari kompleks perumahan ini. Dengan tertatih dan menarik dua koper yang ternyata sudah dipersiapkan Ranty sedari pagi.

Devano tersenyum lebih kepada menertawakan kebodohannya.

Tadi, pagi Ranty mengatakan bahwa dua koper itu dipersiapkannya untuk mereka bulan madu jadi, mereka bisa langsung pergi setelah acara pernikahan berlangsung. Tapi, ternyata perempuan itu mempersiapkan koper untuk mengusir dirinya dari rumahnya sendiri.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang