D2 (68)

40 2 0
                                        

Vote dulu sebelum baca dan komen in line saat lagi baca

Happy reading!

Bagian Enam Puluh Delapan

Laki-laki gak yang gak mikir, jodohnya perempuan naif

Di pinggir jalan Dafychi melihat ada sepasang laki-laki dan wanita yang umurnya mungkin 30 an Dafychi meyakini bahwa mereka ada pasutri mereka juga membawa tiga anak bukan dengan mobil tapi dengan gerobak yang didalamnya terdapat barang seperti kardus dan lainnya Dafychi meyakini bahwa mereka adalah pemulung.

Satu anak yang masih bayi berada digendongan menangis meraung-raung di tengah banyaknya kendaraan yang berhenti di lampu merah.

"Dev, nanti kita turun deket dua orang itu ya. " tunjuk Dafychi.

Devano menurut saja sepertinya gadis itu akan menolong pasutri pemulung itu.

Setelah lampu merah berubah hijau Devano menjalankan mobilnya mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya. Setelahnya baru Dafychi keluar menghampiri keluarga tersebut Devano memilih diam duduk di dalam mobil ia terus saja memperhatikan apa yang akan dilakukan Dafychi dan benar dugaan Devano gadis itu menolong keluarga itu dengan membelikan beberapa kaleng susu formula dan beberapa cemilan untuk anak-anak yang ada didalam gerobak.

Dafychi kembali masuk ke mobil.

"Aku gak bisa Dev liat yang begitu aku pernah soalnya ngalamin gimana rasanya lapar tapi gak punya makanan sama uang. " Dafychi memperbaiki posisi duduknya.

Devano diam saja tidak menanggapi ia fokus pada jalanan didepannya.

"Tadi, aku sempet tanya umur mereka berapa ternyata masih muda belum sampai 30 malah aku mikirnya udah 30 an. Mereka kayaknya nikah muda. Jadi, mikir kenapa mereka mau menikah tapi, dari segi finansial mereka belum cukup. "

" Laki-laki gak bisa mikir jodohnya perempuan naif. " ucap Devano.

" Gak ngerti. "

" Laki-laki gak mikir ntar kalo udah nikah makan apa, mau tinggal dimana, apalagi kalo udah ada anak dia gak mikir kebutuhan anak itu tinggi. Perempuannya juga sama selalu bilang rezeki udah ada yang atur, anak itu rezeki makin banyak anak rezeki makin banyak. Makanya, munculah orang modelan kayak mereka. " jelas Devano.

" Aku pernah mikir kayak kamu sih Dev. Mikirnya tuh kayak kalo udah tau belum mampu apa-apa kenapa harus maksa nikah... "

" ...Kalo kata orang Indonesia jodoh gak ada yang bisa nolak. Naif sih menurut aku paling-paling karena malu temen udah nikah dia belum, terlalu naif berpikir kalo kehidupan setelah nikah tuh enak ada yang nemenin segala macem, berpikir bisa berbagi beban ujung-ujungnya malah punya beban sendiri-sendiri. Si suami punya beban buat hidupin anak orang sama anaknya sendiri, si istri punya beban suami yang gak bisa bikin hidupnya sama hidup anaknya enak. Ditambah lagi ada orang tuanya yang bilang biar gak ada beban jadi dia, nikahin anak perempuannya... "

" ...Orang Indonesia tuh mau nikah walaupun dengan keadaan yang pas-pas an Tapi, heran kok dinegara kayak Jepang sama korea mereka kayak ogah buat nikah apalagi kalo keadaan masih belum mumpuni."

"Ya mungkin rezeki sudah diatur itu cuman ada di Indonesia di Jepang gak ada yang ngatur. " Devano memutar setir ke kanan.

" Kayak sugesti gitu maksud kamu, Dev? "

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang