Udah sampai di part 40,tenang guys cerita nya masih panjang
Kalian gak pada bosen, kan? Semoga aja enggak dan tetap ngikutin ceritanya sampai epilog
Sebelumnya jangan lupa vote dulu
Happy reading!
Bagian Empat Puluh
Ada sesuatu yang gak bisa kita kontrol. Kalau mau tau itu.
Masih di tempat yang sama, dan posisi yang sama dengan perasaan yang sama pula. Iqbal dan Angga yang duduk di kursi sama seperti saat mereka baru sampai, Dafychi yang duduk di sebelah Angga tapi tidak menyentuh makanan karna dirinya tidak tahu apakah makanan itu untuknya atau tidak.
Juga Devano dan Ranty yang masih berdiri bersisian tidak ada yang mau beranjak, Devano yang semula mengajak Ranty pulang juga memilih untuk diam di tempat. Ia masih ingin mendengarkan apa yang mereka katakan agar nantinya tidak ada penyesalan ketika dirinya memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan mereka.
Malas menanggapi gadis sialan seperti Dafychi, Devano lebih berminat pada sahabatnya Angga yang mungkin sebentar lagi tidak akan ia anggap sahabat.
" Lo, lo gak bisa cari perempuan lain diluaran sana sampai harus Ranty? Di luar sana banyak perempuan lain kenapa harus pacar gue? " Devano mengucapkan hal tersebut dengan nada yang lebih tenang tapi memiliki aura dingin dirinya tidak perlu menunjuk kepada siapa kalimat tadi ia ucapkan karna dari tatapan nya saja kalimat tersebut sudah tertuju pada Angga.
" Ada sesuatu yang gak bisa kita kontrol Dev. Kalo kamu gak tau. " sela Dafychi. Ia tidak di ajak bicara sedari tadi tapi ia terus mengatakan sesuatu.
Dafychi menatap Devano." Masalah perasaan gak bisa kamu kontrol Dev, mau Angga suka sama Ranty atau sama perempuan manapun ataupun dia mau suka sama sesama jenis juga kamu gak bisa kontrol itu. Karna itu di luar kendali kamu. " Dafychi mengetuk-ngetukkan jari telunjuk pada meja dilihatnya sebentar kemudian menatap lawan bicaranya.
" Bahkan, itu di luar kendali Angga sendiri. Kalo bisa memilih juga pasti Angga maunya sama yang masih sendiri tanpa status tapi balik lagi masalah perasaan mau jatuh cinta sama siapa terkadang emang sulit untuk di tebak. "
" Coba kamu liat Ranty pacar kamu!" Dafychi menunjuk dengan mengendikkan dagu nya,dagu yang memiliki belahan ditengah dimana tidak semua orang memilikinya.
"Dia gak bisa ngontrol perasaannya, kan? dia cinta sama laki-laki yang udah jadi suami orang padahal kalo dipikir-pikir masih banyak cowok yang gak kalah ganteng sama tajir diluar sana contohnya Angga sama Iqbal. Tapi, apa? Ranty tetap memilih untuk sama kamu kan. Kenapa bukan cowok lain"
"Cinta itu emang kadang gak masuk akal. Lagi-lagi kamu harus liat Ranty seharusnya kalo emang udah tau yang dicintainya adalah suami orang Ranty akan mundur dia gak akan memilih untuk lanjut karna Ranty pasti tau pacaran sama suami orang itu bukan sesuatu hal yang baik. Tapi apa? Dia tetap lanjut, kan."
"Sama aja sih kayak kamu udah tau punya istri tapi malah tetep lanjut sama pacar kamu iya tau kamu lebih dulu pacaran sama dia tapi inget status menikah itu diatas pacaran. Tapi, apa yang kamu lakuin kamu tetep milih dia, kan? Bahkan kamu terancam gak akan dapet harta warisan loh tapi, kamu masih mau sama dia. "

KAMU SEDANG MEMBACA
D2 [complete] || Series Ke-1
General FictionDevano mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya menikah dengan gadis SMA bernama Dafychi yang tidak ia kenal jika ingin warisan ibunya aman. Begitupun dengan Dafychi ia mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya. Devano yang tidak mengingink...