D2 (84)

26 0 0
                                    

Dua part lagi menuju akhir guys, yuk semangat baca jangan lupa bintangnya.

Happy reading!

Bagian Delapan Puluh Empat

Posisi nya aku gak punya hak atas hidup kamu


Ranty masuk ke dalam mobil dan menutup pintu dengan kasar.

"Akkhhh..... " teriak Ranty frustrasi sambil menarik rambutnya sendiri dan mengacaknya.

Ranty menggelengkan kepalanya."Gak boleh, ini gak boleh terjadi." Devano harus ada dalam genggamannya saat ini.

David sudah tidak mungkin, lelaki itu ternyata hanya memanfaatkan nya dia juga bukan pria bodoh yang mau menerima kembali masa lalunya setahu Ranty David itu paling ogah jika harus balikan dengan yang namanya mantan. Terlebih lelaki itu juga tahu kalau dia sering bermain sana-sini dengan pria.

Begitupula dengan Devano ternyata dia juga sudah tahu seperti apa Ranty ketika dibelakang nya, Ranty pikir itu tidak akan jadi masalah karena selama ini Ranty segalanya bagi Devano. Devano akan selalu membutuhkan Ranty untuk ada disampingnya.

Mengingat hubungan persahabatan Devano dengan dua sahabatnya telah retak Ranty pikir Devano akan dengan senang hati menerima dirinya kembali karena selama ini selain kedua sahabatnya itu hanya Ranty tempat Devano berpijak.

Sorot mata perempuan berambut coklat itu menatap tajam ke depan ia tahu siapa yang menjadi penyebab semua kekacauan ini.

****
Ranty berhenti di sebuah cafe yang sedang hits diberbagai kalangan baik terutama anak milineal. Ia memesan segelas moccachino dan roti panggang.

Berusaha menikmati hidangan yang ada di meja telinga Ranty tidak sengaja menangkap suara yang ia kenal. Ranty memalingkan wajahnya kesana-kemari berusaha mencari apakah benar suara tersebut adalah suara dari orang yang ia kenal.

Hingga matanya tepat menatap pada tiga orang dibelakang Ranty tepatnya satu meja dari meja tempatnya berada.

"Jujur ya tante tuh seneng banget sama kamu, udah cantiknya kebangetan mandiri pula. "

Dafychi tersenyum menanggapi pujian yang dilontarkan Ibunya David.

Hari ini David memang mengajaknya untuk hangout ke cafe juga sekaligus mengajak ibunya Dafychi tidak keberatan sama sekali terlebih bagi Dafychi ibunya David ramah terhadapnya walaupun kenyataan bahwa hubungan antar Devano dan ibu sambungnya itu tidak baik.

Tapi, itu tidak ada urusannya dengan Dafychi, Devano membenci ibunya David karena alasan yang laki-laki itu punya sedangkan, Dafychi tidak memiliki alasan apapun untuk membenci David atau ibunya.

"Tante, kepengen deh kamu jadi mantu tante. "

" Terlalu cepet kayaknya tan kalo harus ngomongin ke arah sana. "

" Lebih cepat lebih baik. " ucap David dengan wajah tengilnya yang membuat Dafychi tertawa renyah.

" Tapi, ini serius loh, David dia suka sama kamu. "

" Gak usah mama yang ngomong David juga udah bilang kok ke Dafychi kalo David suka sama dia. Bahkan, waktu itu David udah bilang kalo dia udah gak sama Devano, David siap ngegantiin. "

" Emangnya tante gak keberatan punya mantu yang udah pernah nikah? " tanya Dafychi.

" Gak masalah lagian yang tante tau Devano cinta setengah mati sama yang namanya Ranty itu pasti sekarang mereka kembali bersama. "

Pernyataan Ibunya David sedikit mengusik batin Dafychi.

" Ya udah kalo gitu tante harus buru-buru pergi mau ke acara arisan. "

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang