D2 (28)

34 0 0
                                    

Sebelum baca klikdulu biar gak kelupaan😬

Happy reading!

Bagian Dua Puluh Delapan

Baguslah kalau dia tau setidaknya dia sadar untuk gak melanjutkan hubungan dengan suami orang


Setelah mengatakannya Angga melenggang pergi dari sana tanpa menunggu Iqbal yang sedari tadi hanya diam mematung berusaha mencerna kejadian yang barusan terjadi di depan matanya kedua sahabatnya bertengkar bahkan sampai memukul dan juga dirinya, dirinya juga bahkan memukul adik sahabatnya sendiri.

Iqbal mengepalkan tangannya yang tentu tak luput dari penglihatan Devano. Devano yang melihatnya tersenyum sini. " Kenapa, lo mau mukul gue lagi?! Lo mau belain pengkhianat itu?! "

"Lo gak perlu mukul sahabat lo Dev!" titah Iqbal.

"Dia pantes dipukul karena dia udah ngekhianatin gue dia mau ngerusak hubungan gue. "

"Stop bilang kalo Angga pengkhianat , Dev! " tekan Iqbal.

" Dia emang pengkhianat. Dia mau ngerusak hubungan gue sama Ranty."

"Diem lo. Lo bahkan lebih pengkhianat dibandingkan Angga."

" Maksud lo? " tanya Devano sambil menaikkan satu alisnya.

" Lo bisa denger kan apa yang Angga bilang barusan? Lo bahkan mau menyimpan  pernikahan lo dari Ranty lo gak mau Ranty tau apa itu namanya kalo bukan pengkhianat."

Devano diam.

" Kenapa, omongan gue sama Angga bener?" Iqbal tersenyum smirk. "Tapi, baguslah kalo Ranty tau jadi dia gak perlu ngelanjutin hubungan dengan suami orang." Iqbal beralih menatap Ranty. "Dan Kalo pun emang masih mau lanjut ya terserah."

"Kenapa sih Bal lo malah lebih belain dia ketimbang gue? udah jelas-jelas dia suka sama Ranty dan dia mau ngerusakin hubungan gue sama cewek yang gue cinta. " Devano muak dengan Iqbal yang kesannya sangat membela Angga padahal disini Angga yang salah.

" Secinta itu lo sama pacar lo itu sampai harus mukul sahabat lo. Siapa orang yang lebih dulu ada disamping lo Ranty apa gue sama Angga? Inget Dev kita udah sahabatan sedari kecil sedangkan dia, dia baru hadir waktu SMA dan kalian juga resmi berpacaran 4 tahun belakangan. " jelas Iqbal panjang lebar.

Mendengar hal tersebut Devano justru tertawa renyah yang membuat Iqbal emosi dibuatnya.

" Ranty bukan hanya sekedar pacar buat gue. Waktu SMA cuman Ranty yang ada di samping gue saat lo dan Angga gak ada saat itu. Lo berdua gak ada saat masa-masa terpuruk gue."

"Terserah lo Dev. " Iqbal berjalan melalui Devano sampai suara Devano menginterupsi langkahnya.

" Lo mau kemana? Gue belum selesai, gue udah bilang kalo hari ini ada yang mau gue omongin. "

" Omongin masalah apa? Kerjaan kantor?"

"Gue mau omongin tentang pernikahan gue sama Ranty dan gue mau lo ikut bantuin gue. "

" Gue mau nyusul Angga. Lo urus aja berdua toh, yang nikah lo berdua, kan?."

"Lo nyusul pengkhianat itu sama aja lo jadi pengkhianat juga. " Sepertinya Devano sudah enggan menyebut nama sahabatnya itu sampai dirinya selalu mengganti nama Angga menjadi pengkhianat.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang