D2 (14)

56 8 1
                                    

Happy reading!

Bagian Empat Belas // Alamat Palsu

Apa karena belum makan apa-apa makanya bau seperti orang yang berpuasa?

Dafychi tidak percaya, ia sampai menutup dan membuka matanya berulang kali mengucek-menguceknya kemudian kembali fokus pada mesin ATM memastikan bahwa 0 yang tertera disana bukan berjumlah lima melainkan delapan yang artinya jumlah uang yang diberikan Devano bukan dua juta lima ratus melainkan dua koma lima milyar rupiah.

Astaga ini benar kan? Dafychi sedang tidak bermimpi kan? Dua setengah milyar untuk seorang yang lebih sering makan mie instan harga tiga ribu Itu pun harus dibagi lagi untuk makan siang dan untuk makan malam.

Dua setengah milyar untuk Dafychi yang sehari hanya bisa mendapatkan lima puluh ribu rupiah. Itu pun akan habis secepat kilat untuk bayar ini itu belum lagi jika Ayahnya memaksa untuk mengambil uang Dafychi.

Tentunya uang sebanyak itu membuat Dafychi syok bahkan sekarang ia masih diam mematung terus memperhatikan jumlah saldo.

"De.. De..v.. Ini seriusan nih. Kamu ngasih aku uang sebanyak ini! Kamu salah masukin uang apa gimana?"

Tanpa berkata sepatah katapun Devano terus mengajarkan Dafychi cara mengambil uang dari mesin ini. Dan tak lama uang pun keluar dari mesin Devano mengambil uang tersebut yang ternyata sejumlah dua ratus juta.

"Dev.. Itu uangnya berapa banyak..? " tanya Dafychi dengan suara lirih ia masih antara sadar dan tidak sadar apakah dirinya ada dialam mimpi atau ada dialam baka.

"Dua ratus juta." jawab Dev sambil memasukkan uang dua ratus juta tersebut kedalam tas Dafychi.

"APAAA.... SERIUSSSS...!? teriak Dafychi tepat didepan wajah Dev karna tadi Devano membungkuk untuk memasukkan uangnya kedalam tas Dafychi.

Devano langsung memundurkan wajahnya.

"Santai aja bisa gak sih, gak usah lebay ampe teriak segala. Kayak mulut lo wangi aja, bau juga. " Devano mengibaskan tangannya diudara.

Daripada malu karena Devano yang mengatai mulutnya bau Dafychi memilih mengibaskan rambutnya.

"Cepetan, kamu udah janji kan selain ngasih uang kamu juga bakalan ngasih aku tempat tinggal. Jadi, cepet mana tempat tinggalnya!" tagih Dafychi.

****

Devano dan Dafychi, sepasang suami istri yang hanya menikah secara siri ini sedang duduk di masing-masing jok. Devano yang tentunya duduk di jok kemudi dan Dafychi yang duduk dibelakang, sudah seperti Dafychi seorang majikan dan Devano seorang supir.

Jujur, Devano awalnya lebih nyaman dengan posisi seperti ini daripada harus bersebelahan dengan Dafychi karena setidaknya dirinya tidak akan mendengar Dafychi mengoceh sampai pada akhirnya Devano menyadari bahwa ia tidak boleh berbaik sangka seperti itu.

"Dev kenapa lama banget sih sampai nya? , cepetan dong aku tuh pengen istirahat! Capek nih! Daritadi kamu bawa aku kesana-kemari kayak mau cari alamat palsu aja."
Dafychi memang memutuskan untuk duduk dikursi belakang karna masih malu dikatain bau mulut oleh Devano padahal ia merasa belum makan apa-apa dari pagi tadi.

Apa karena belum makan apa-apa makanya bau seperti orang yang berpuasa.

Dan, Devano dalam hati ia benar-benar menyumpahi Dafychi dengan kata-kata kasar memangnya Dafychi pikir dirinya ini supir apa. Devano memilih diam dan melajukan kecepatan mobilnya entah kenapa jalan sangat lengang saat ini.

Merasakan mobilnya melaju dengan sangat cepat membuat Dafychi berpegangan pada ujung bajunya.

"WOYY.. KAMU NGAPAIN! KAMU MAU BIKIN AKU MATI, KALO KAMU LAGI ADA MASALAH SAMA PACAR KAMU DAN PENGEN BUNUH DIRI GAK USAH NGAJAK-NGAJAK....... "Dafychi terpaksa berteriak karena Devano benar-benar melajukan mobil dengan sangat cepat memangnya Devano tidak takut mobilnya kehabisan bahan bakar atau rem blonk atau hilang kendali dan menabrak sesuatu.

Sedangkan Devano ya.. Tentu dengan ekspresi datarnya seolah tidak ada sesuatu yang perlu ditakutkan maklum terkadang jika ada waktu luang Devano akan menghabiskan waktu dengan kegiatan ekstrem yaitu ngedrift dimana biasanya mobil diliuk-liukkan kekanan dan ke kiri sampai mengeluarkan asap.

"DEV BERHENTI GAK! AKU MASIH BELUM MAU MATI, AKU MASIH PENGEN HIDUP, MASIH PENGEN MENIKMATI MASA MUDA, AKU PENGEN ABISIN UANG KAMU DULU, TUJUAN HIDUP AKU BELUM TERCAPAI DEV.... "

" AKU JUGA PENGEN NYARI COWOK GANTENG PLUS TAJIR KAYAK KAMU , KALO BISA KAMU NYA AJA SEKALIAN...! " Dafychi meracau tidak jelas jujur Dafychi sangat takut mati muda masih banyak hal yang ingin dirinya lakukan.
Karena Devano yang masih dengan kecepatan mobilnya Dafychi kembali bersuara.

"KALO KAMU MASIH GAK BERHENTI AKI BAKALAN BIKIN KAMU JATUH MISKIN, AKU BAKALAN BIKIN KAMU PUTUS DARI PACAR KAMU... "

Sebenarnya Devano melajukan mobil dengan kecepatan yang masih aman cuman mungkin karena Dafychi yang terbiasa naik angkot dimana biasanya jalannya pelan karena sopir sembari melihat kanan kiri untuk melihat apakah ada penumpang atau tidak dan Devano yang tidak pernah melajukan mobil secepat ini sebelumnya.

****
Semoga suka 💕

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment yang paling ditunggu

Part ini lebih pendek😤😥😣

Devano

Dafychi

Ranty

Angga

Iqbal

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang