D2 (26)

40 0 0
                                    

Halo! Halo! Haii! Semua.....

Balik lagi sama cerita Devano bersama istri dan pacarnya...

Sebelumnya jangan lupa tekan

Happy reading!

Bagian Dua Puluh Enam

Yang namanya manusia tetap akan memiliki sisi tidak baiknya




Devano menangkup kedua pipi Ranty sambil menatapnya dalam dan seperti biasa Ranty tidak pernah bisa menatapnya balik dengan waktu yang lama hanya sesaat.

Sebenarnya, bukan hanya Ranty yang berlaku demikian beberapa teman, karyawan dan kolega bisnis pun memang jarang mau menatap Devano dengan durasi yang lama mereka akan mengalihkan pandangan sebisa mungkin.

"Aku juga gak sabar tapi, kan kita juga bakalan nikah minggu depan jadi sabar sedikit ya."

"Iya."

"Hari ini aku udah kosongin jadwal, kamu juga udah kosongin jadwal kayak yang aku minta, kan?"

"Iya, udah. Emangnya hari ini kita mau ngapain? "

Devano yang tadi tersenyum langsung merubah raut mukanya menjadi datar kenapa Ranty jadi tidak peka begini sih.

" Kan kita udah mau nikah minggu depan lagi pastinya seminggu ini kita bakal urus semua keperluan untuk pernikahan."

"Emangnya apa yang mau disiapin kan aku maunya yang sederhana aja?"

"Ran,pernikahan itu sekali seumur hidup dan aku pengin pernikahan kita itu jadi pernikahan yang gak bakalan kita lupain seumur hidup. Jadi, ayolah kita bikin pernikahan kita sebagus mungkin."

Ranty memegang tangan Devano. "Dev pernikahan itu bukan tentang acaranya yang mewah atau apa tapi, yang penting itu kehidupan setelah pernikahan kita jadi ya buat apa nikah yang wah mending yang sederhana aja kan lumayan tuh uangnya."

Devano menggeleng ia tetap kekeh dan sudah mantap akan keputusannya untuk mengadakan acara yang bisa dibilang mewah walaupun tidak terlalu mewah seperti acara pernikahan para keluarga kerajaan Inggris.

"Aku udah putusin kita akan adain acara resepsi yang bagus."

Ranty menghela nafas jika sudah seperti ini dirinya bisa apa. "Ya udah terserah kamu aku ngikut aja."

Devano mengangguk ia menyandarkan dirinya ke kursi makan sampai ia teringat akan sesuatu.

"Kemarin-kemarin kenapa kamu jauhin aku?" tanya Devano.

"Maksudnya? " tanya Ranty balik.

" Kamu gak angkat telpon aku gak bales chat aku dan sekalinya kamu angkat malah jutek gitu? " Devano memperjelas maksudnya.

"Ya aku gak nyangka aja kamu udah nikah aku pikir kamu selingkuhin aku. Makanya aku kayak gitu ke  kamu." ucap Ranty pelan.

Tunggu, bukannya Ranty baru mengetahui pernikahannya kemarin sedangkan kejadian telepon itu sudah seminggu lamanya.

Devano mengkerutkan keningnya apa maksud Ranty dia sudah mengetahui pernikahan itu sebelum kejadian kemarin?

"Kamu udah tahu aku nikah sebelum kejadian kemarin?"

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang