Happy reading!
Takut ditinggalkan, berakhir sendiri dan tidak ada yang membantu
Devano kembali termenung, memikirkan apa yang barusan dikatakan Dafychi.
Apa Devano memang jatuh cinta pada Ranty atau dirinya hanya mengikat Ranty dengan status pacar karena tidak ingin ditinggalkan oleh orang disampingnya yang bisa dihitung jari?
Devano takut ditinggalkan, berakhir sendiri dan tidak ada yang membantunya seperti saat dulu awal-awal dia masuk SMA.
Tidak ada yang mau berteman dengannya, Angga dan Iqbal yang masih belum menyangka sahabatnya meninggal secara tragis dan masih dirundung kesedihan sampai tidak mengingat bahwa Devano tidak memiliki teman saat itu lebih parahnya ketika mereka memutuskan kuliah diluar negeri.
Dafa dan ibunya yang meninggal dengan jarak yang berdekatan membuat Devano benar-benar terpuruk dan merasa diasingkan , merasa tidak dihargai dan sendiri.
Lalu, bagaimana dengan perasaan Devano selama ini pada Ranty?
Jujur,Devano tidak pernah merasa deg-degan ketika bersama Ranty, dia tidak juga yang terlalu bahagia dia masih terkungkung pada masa lalunya tapi, tidak juga yang terlalu berlari dalam kesedihan.
Dia butuh Ranty ada disampingnya dan dia akan tenang jika hal itu terjadi.
Dia dan Ranty tidak pernah skinship berlebih bahkan, hanya sekedar gandengan tangan ketika keluar jalan-jalan Devano tidak pernah melakukannya.
Hanya diakhir-akhir hubungan mereka saja Devano memeluk dan menggenggam tangan Ranty.
Menjemput Ranty untuk ini dan itu juga sepertinya tidak pernah ia lakukan karna ia merasa Ranty bukan anak kecil jadi, buat apa dijemput segala.
Setiap mereka bertemu Devano lebih banyak diam dan Ranty yang selalu mencari topik untuk jadi bahan obrolan itupun tidak lama. Devano hanya diam mendengarkan dan sesekali menyahut ketika makanan sudah habis mereka berdua akan pulang masing-masing tanpa ada basa-basi.
Tapi, bukankah selama ini Devano juga memberikan hadiah yang mewah dan pastinya mahal. Apa itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa dia itu cinta pada Ranty bukan karena butuh.
Setelah memikirkan nya Devano mengusap dengan kasar wajahnya ia akhirnya sadar bahwa selama ini hubungannya dengan Ranty memang tidak seperti orang yang memiki hubungan spesial pada umumnya. Mereka terlalu biasa untuk bisa dikatakan berstatus pacaran tidak ada yang istimewa dari hubungan mereka jika orang melihat mereka hanya akan mengatakan bahwa Devano dan Ranty hanya berteman dekat.
Sepertinya Devano tahu apa jawaban dari pertanyaan Dafychi dan jawabannya Devano membutuhkan Ranty ia hanya takut kehilangan dan itu yang dia rasakan saat putus dengan Ranty ia takut tidak ada orang disampingnya terlebih Angga dan Iqbal juga sudah tidak ada disampingnya karena kebodohan Devano juga yang tidak mau menyelesaikan masalah secara baik-baik.
Mungkin jika saat itu semua didiskusikan dengan baik kemungkinan mereka bertiga masih bersama.
"Jadinya, perasaan kamu ke Ranty seperti apa? " tanya Dafychi . Lama dirinya memperhatikan Devano yang termenung membuat Dafychi penasaran akan jawaban dari suaminya.
" Gue butuh dia dan takut ditinggal gue terlalu takut buat sendiri, gue gak mau ada kejadian gue ditinggal seperti dulu saat nyokap, kakak dan Angga juga Iqbal ninggalin gue. Rasanya tuh bingung kayak gak ada tempat buat berpijak. "
Dafychi pikir Devano adalah tipe orang yang tidak takut karena biasa orang sekaya Devano dulu memiliki kekuasaan yang lebih bukannya ditinggal malah orang yang akan berusaha mendekatinya tapi, nyatanya Devano sangat trauma akan ditinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
D2 [complete] || Series Ke-1
Narrativa generaleDevano mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya menikah dengan gadis SMA bernama Dafychi yang tidak ia kenal jika ingin warisan ibunya aman. Begitupun dengan Dafychi ia mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya. Devano yang tidak mengingink...