Yuhuu balik lagi kita di cerita Devano beserta istri dan pacarnya..
Inget bintang ygy
Tiap orang berpotensi berubah, kan?
"Kamu udah bangun atau masih mau lanjut tidur?" tanya Dafychi saat menemukan Devano yang mulai membuka mata kemudian menutupnya lagi diiringi dengan geliatan dari tubuh lelaki itu.
Dafychi masih setia duduk dipinggiran ranjang sambil terus mengusap kepala Devano, mungkin suaminya ini masih pusing karena pengaruh alkohol tadi malam.
Mungkin sekitar lima belas menit Devano membuka matanya dengan sempurna ia melihat ke arah gorden yang belum dibuka tapi cahaya matahari tetap terlihat dibalik warna abu-abu goreng itu.
Ia kemudian menatap ke arah Dafychi entah masih mabuk atau mengigau Devano memberikan seulas senyum yang jarang ia tampilkan untuk orang banyak bahkan, ia tidak pernah tersenyum seperti ini pada Dafychi.
Dafychi tersenyum saja membalasnya. Devano mulai membangunkan tubuhnya sambil memegang kepalanya yang masih sedikit pusing karna pengaruh alkohol.
"Gue di penthouse lo?"
"Terus? Kamu mau dimana lagi? "
" Gimana caranya gue pulang?" Devano tidak ingat apa-apa setelah perempuan yang baru dikenalnya di klub tadi malam memberi tahu seperti apa Ranty sebenarnya.
"Di anter sama Diva, kamu mabuk tadi malem. "
Devano mengangguk pelan.
" Gimana setelah tahu, Ranty seperti apa orangnya?" tanya Dafychi sambil melangkah menuju jendela dan membuka gorden membuat sinar matahari masuk dan menerangi seisi kamar Devano terlihat pemandangan gedung tinggi, awan biru, langit cerah dengan beberapa burung yang mengepakkan sayapnya di hamparan luasnya langit.
"Apanya? " tanya Devano dengan dahinya bergelombang.
" Ya, gimana perasaan kamu saat tau Ranty begini dan begitu. Kan, tadi malem kamu ceritain ke aku tentang Ranty yang baru kamu tahu. "
Tadi malam saat Diva sudah pulang ketika sebelumnya mereka berdua mengobrol ringan Dafychi masuk ke kamar Devano menemukan suaminya yang tengah tengkurap di kasur dengan wajah ditenggelamkan pada bantal.
****
" Dev.. " panggil Dafychi seraya mengelus rambut lelaki itu.
Devano bangun dengan wajah kusut dan mata setengah terpejam ala orang setengah sadar.
Devano tertawa mulanya tawanya tidak mengeluarkan suara sampai akhirnya bersuara dan kemudian kembali menjadi tidak bersuara.
Pemuda itu memukul kepalanya sambil menggumamkan kata bodoh yang ditujukan pada dirinya sendiri.
"Kamu kenapa? Ranty? " tanya Dafychi sebelumnya ia sudah tahu tentang semuanya dari Diva.
Devano mendekatkan wajahnya pada Dafychi dan meletakkan jari telunjuk pada bibir manis istrinya itu.
" Hsstt... Jangan sebut nama dia. Jijik gue denger nya. Hahaha.. " Devano kembali tertawa pada ujung kalimatnya.
Tanpa diminta Devano menceritakan semuanya tentang apa yang dia tau tentang Ranty malam ini.
" Dia ternyata gak cinta sama gue, dia cuman mau duit gue aja. "
" Bagus dong berarti dia realistis dan kamu juga tipe cowok yang realistis juga, kan? "
![](https://img.wattpad.com/cover/266622763-288-k387581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D2 [complete] || Series Ke-1
Fiction généraleDevano mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya menikah dengan gadis SMA bernama Dafychi yang tidak ia kenal jika ingin warisan ibunya aman. Begitupun dengan Dafychi ia mau tidak mau harus menuruti kemauan ayahnya. Devano yang tidak mengingink...