D2 (15)

52 9 0
                                    

Happy reading!

Bagian Lima Belas // Apartemen

Awas hati-hati nanti malah jilat ludah sendiri


Mobil berhenti tepat didepan sebuah gedung apartemen dengan 30 lantai Dafychi langsung menyentuh dada kirinya yang berdetak dengan kecepatan lebih dari biasanya ia ingin memastikan dulu kalau nyawanya masih ada.

Dafychi memalingkan wajah ke kanan menatap Devano yang saat ini malah asyik mengutak-atik ponsel miliknya.

"Dev, kamu apa-apaan sih. Mau bikin anak orang celaka atau gimana? " Dafychi berbicara dengan nafas yang masih belum normal.

" Keluar! " suruh Devano .

" Gak mau! Kamu bilang kalo kamu mau ngasih aku tempat tinggal mana buktinya ini malah ada didepan gedung." Dafychi menatap kearah gedung mulai dari bawah sampai atas.
"Gedung apa juga aku gak tau."
Namun,Dafychi tiba-tiba membulatkan mulutnya. "Ini kantor kamu, kamu mau akau kerja disini? Katanya gak mau ngasih kerjaan."

Devano membuka seltbeatnya sebelum keluar ia lebih dulu berucap " Keluar atau gak lo gak bakal gue kasih tempat tinggal! " ancam Dev lalu kemudian keluar dan berjalan masuk ke gedung.

Dafychi yang melihat itu pun langsung membuka seltbeatnya dan buru-buru mengikuti Devano. Beberapa orang melihat kearah Dafychi dengan tatapan aneh mungkin karena penampilan Dafychi dengan baju lusuh dan hanya memakai sendal jepit serta membawa tas yang juga sangat lusuh.

Dafychi yang sempat melihat tatapan tidak mengenakan dari orang-orang memilih buru-buru berjalan mengikuti Devano sampai akhirnya mereka ada didepan pintu sebuah lift yang pastinya Dafychi tidak tau ini apa.

Melihat Devano yang masuk kedalamnya membuat Dafychi buru-buru ikut masuk Devano terlihat memenuhi beberapa tombol yang ada didalam lift saat pintu tertutup lift bergerak menuju keatas tepatnya lantai 15 Dafychi yang baru pertama kali masuk lift tentu belum siap dengan keadaan membuat dirinya hampir kehilangan keseimbangan untung dirinya buru-buru memegang dinding yang ada disampingnya.

Pintu terbuka menandakan mereka sudah sampai dilantai 15 Devano langsung keluar diikuti Dafychi mereka berjalan hingga Devano berhenti didepan pintu.

"Liat! terus lo hafalin passwordnya!"
Devano memperlihatkan kepada Dafychi bagaimana cara membuka pintu apartment.Mendengar arahan Devano , Dafychi langsung fokus pada apa yang dilakukan Devano dan menghafal nomor yang ditekan.

Pintu terbuka dengan menimbulkan sedikit bunyi Devano masuk dilanjutkan Dafychi yang langsung ternganga melihat isi didalam apartement. Sangat mewah, itulah yang menggambarkan interior dalam apartement milik Devano.

Menurut Dafychi ini sudah sangat mewah tapi kalau untuk orang kaya seperti Devano ini tidak seberapa masih ada penthouse miliknya yang berkali-kali lipat lebih mewah.

"Ini, apa? "tanya Dafychi sambil matanya terus memperhatikan isi didalamnya.

" Apartment, jadi mulai sekarang lo tinggal disini. Inget habis ini jangan pernah lo muncul dihadapan gue! "titah pria tampan dengan wajah datar itu.

Dafychi mengangguk mengiyakan, melihat hal itu tanpa basa-basi Devano langsung keluar dan buru-buru pergi masih banyak hal yang harus ia urus terutama Ranty kekasihnya yang sampai sekarang tidak bisa dihubungi.

Melihat Devano sudah keluar dari Apartment Dafychi terdiam ia nampak berpikir dan  langsung menyusul Devano yang ternyata sudah berada didepan pintu lift bersiap ingin turun kebawah.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang