D2 (61)

24 0 0
                                    

Vote dulu sebelum baca dan jangan lupa untuk komen in line

Happy reading!

Bagian Enam Puluh Satu

Kalau ada yang instan, ngapain harus repot?



Setelah melalui pemikiran yang panjang Devano terpaksa mengiyakan penawaran Dafychi tidak ada pilihan lain sekarang selain harus tinggal serumah dengannya. Dafychi ada benarnya gengsi, malu atau rasa tidak enak sekarang tidak ada gunanya.

Mau tidak mau ia memang membutuhkan Dafychi hanya satu orang itu yang mau membantunya.

"Gue pinjem duit lo aja untuk cukup ngontrak rumah sebulan. Nanti gue ganti. " Devano memalingkan wajahnya sumpah seumur hidup baru kali ini ia minta uang bahkan dulu sebelum bekerja pun Devano tidak pernah meminta apapun  karna selalu disediakan.

" Buat makan kamu gimana? Kebutuhan kamu bukan untuk ngontrak sebulan aja. " Dafychi memainkan kuku jarinya yang lentik.

"Gue bisa kerja." sahut Devano.

"Nyari kerjaan sekarang susah bahkan untuk yang sarjana sekalipun. Gak ada bantahan Dev kamu ikut aku atau gak ada satu orang pun yang bantuin kamu. "

Mereka berdua saat ini memang tengah berada di mobil taksi online yang dipesan Dafychi sebelum akhirnya mereka tiba di penthouse miliknya.

Devano sedikit mengernyit dengan ekspresi bingung saat pintu terbuka Dafychi sudah lebih dulu masuk.

" Masuk aja ini penthouse aku. "

" Punya lo? " tanya Devano masuk.

Devano sedikit tidak percaya bahwa penthouse ini milik Dafychi karna yang ia tahu gadis ini bukan dari kalangan atas jika hanya mengandalkan penghasilan dari toko kuenya sepertinya tidak akan bisa membeli penthouse secepat ini karna toko tersebut baru buka seminggu ini Devano mendengar sekilas obrolan pembeli di toko Dafychi waktu itu.

"Iya. Angga yang kasih. " sahut Dafychi.

Devano menyunggingkan senyum smirk tipis rupanya gadis ini memoroti Angga. Sudah ia duga sih tidak mungkin dalam waktu singkat gadis ini sudah memiliki penthouse mewah.

" Lo morotin dia? "

" Emang Angga tipe cowok yang mau diporotin , ya? " Dafychi tersenyum sekilas.

" Kalo ada yang instan ngapain harus repot sih Dev? " yang dibilang Dafychi ada benarnya walaupun sepertinya tidak ada yang instan didunia ini bahkan untuk makan mie instan saja ada prosesnya.

Dafychi harus mau membantu Angga saat itu sebagai imbalan.

"Gak tau malu tinggal di tempat orang."

"Nyindir diri sendiri?"

Shit!

"Angga bantu aku dan kasih aku tempat ini jadi ya aku ambil. Tempat ini udah jadi punya aku Angga yang bilang itu dan kamu boleh tinggal disini karna itu mau aku. "

Dafychi mengeret dua koper milik Devano.

" Mau sekamar atau beda kamar? " tanya Dafychi memastikan walaupun ia tahu 99% Devano akan meminta beda kamar.

" Beda. "

Tuh kan apa Dafychi bilang.

****
Devano membuka gorden jendela di kamarnya mungkin lebih tepatnya kamar yang ditumpanginya entah sampai kapan ia harus tinggal disini yang pasti ia tidak akan berlama-lama ia akan secepatnya pergi dari sini.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang