4

6.2K 341 6
                                    

"Pa.." Rossa memanggil suaminya yang membelakanginya.

"Ma, ini siapa?" tanya nya bingung melihat Andin.

"Hallo om, apa kabar?" Andin menyapa Hartawan dan mencium tangannya.

"Ini Andin, yang ditolong Al tadi." Rossa menjawab pertanyaan suaminya yang menatap Andin bingung.

"Oh kamu yang tadi diceritakan Al. Om baik, keadaan kamu bagaimana?" Hartawan menjawab sekaligus memberikan pertanyaan yang sama pada Andin.

"Aku baik-baik aja om, berkat anak om." Andin tersenyum sangat manis dan tulus.

Tidak lama Andin menjenguk Hartawan karena dia harus segera pulang dan berganti pakaian, pakaiannya basah kuyup akibat tenggelam tadi. Tapi Andin dan kedua orang tua Al sempat berbincang cukup banyak, dari pekerjaan Andin, keluarganya, dan tentang Aldebaran. Rossa juga sempat memberikan Andin mantel agar tidak kedinginan karena kondisinya yang basah kuyup.

Rossa sempat meminta kontak Andin dan Andin pun berjanji akan kembali menjenguk Hartawan nanti, sekaligus siapa tau ia berkesempatan bertemu Al untuk mengucapkan terima kasih secara langsung.

Dari sana lah akhirnya Andin dan Al bertemu. Karena di dorong oleh kedua orang tuanya dan keadaan papanya yang semakin menurun, akhirnya Al menurut untuk menikahi Andin walaupun Al belum mencintai Andin.

Al memang beberapa kali bertemu Andin di ruangan papanya, tapi Al tidak pernah memperhatikan Andin. Beberapa kali orang tuanya meminta Al untuk mengajak Andin berkencan tapi Al tidak pernah mau karena Al terlalu fokus dan sibuk di pekerjaannya sebagai seorang CEO di PT Aldebaran Sejahtera.

Setelah 1 minggu Al dan Andin menikah, Hartawan meninggal. Sebelum meninggal Hartawan berpesan kepada Al untuk menjaga Rossa dan Andin, ia juga berpesan pada Andin untuk mengurus Al dan Rossa.

Awalnya Andin tidak mengetahui kalau Al tidak mencintainya. Ketika Al meminta Andin menikah dengannya, Andin cukup terkejut karena yang ia lihat selama bertemu dengan Al adalah pria itu tidak pernah menunjukan ketertarikan kepadanya, Al cuek. Siapa sangka Al tiba-tiba ingin menikahi Andin, Al meminta dengan sangat romantis. Andin berpikir berarti ternyata selama ini Al memperhatikannya. Padahal itu semua hanya permintaan terakhir papa nya.

Setelah menikah, selama 1 minggu, Al tidak pernah tidur 1 kamar dengan Andin. Ia selalu tidur di rumah sakit tempat papanya, beralasan ingin menemani papanya karena kondisinya terus menurun. Beberapa kali Andin juga ikut menginap di rumah sakit.

Setelah Hartawan meninggal, mau tidak mau Al harus tidur 1 ranjang dengan Andin, agar mamanya tidak curiga. Tapi selalu ada guling di antara mereka, Al pun tidak pernah mau menyentuh Andin dan selalu bersikap cuek jika tidak di depan mamanya.

Andin yang saat itu sudah sebulan menjadi istri Al pun bertanya kepada Al yang sedang duduk di pinggir tempat tidur, kenapa Al tidak memperlakukannya seperti seorang istri.

Pengakuan Al yang mengatakan bahwa dia belum mencintai Andin dan menikahi Andin karena permintaan orang tuanya sangat menyakiti Andin. Andin menangis. Ada sedikit rasa tidak tega di hati Al, karena bagaimana pun, Andin tidak bersalah dan Al telah melukai hatinya. Andin tidak tau harus bagaimana, Andin diam tanpa sepatah kata, begitu pun dengan Al. Beberapa saat setelah keheningan, Andin memecahnya.

"Aku ngerti sekarang, terima kasih untuk penjelasan kamu mas." Katanya dengan suara parau.

Andin mengambil kedua telapak tangan Al dan menggenggamnya.
"Aku akan berusaha untuk bikin kamu cinta sama aku, kasih aku kesempatan untuk itu ya? Tolong buka hati kamu dan belajar untuk mencintai aku, pelan-pelan."

"Iya, saya akan coba." jawab Al pelan, berharap bisa sedikit menenangkan Andin.

*Flashback Off*

....

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang