63

3.6K 557 106
                                    

"Pak Al, ada yang bisa saya bantu Pak?"

"Dok, maaf saya terlalu sering ke sini, bahkan sebelum jadwal seharusnya."

Dokter di depan Al itu tersenyum, "tidak apa-apa Pak, saya mengerti, kalau begitu ada yang bisa saya bantu Pak?"

"Saya mau cek kembali kondisi saya Dok, apa bisa?"

"Bisa, Pak. Kalau begitu, mari Bapak ikut saya untuk step-step seperti sebelumnya."
"Setelah itu, kita rontgen ya Pak."
"Apa Bapak bawa hasil rontgen sebelumnya, Pak? Biar bisa nanti kami bandingkan dengan yang baru."

"Gak ada Dok,"

"Kalau begitu tidak apa-apa Pak, nanti saya print kan yang baru dari rekapan rekam medis Bapak"

Setelah selesai dengan proses seperti yang sebelumnya pernah Al jalani, kini ia sudah kembali duduk di depan Dokter.

"Sama seperti sebelumnya ya Pak, untuk hasil cek sperma baru bisa diambil paling cepat 24 jam dari sekarang."
"Tapi saya bisa berikan informasi dari hasil rontgen yang barusan."

"Bagaimana hasilnya, Dok?"

"Ini sudah dua minggu, tentu saja ada perkembangan Pak, ada perbaikan beberapa jaringan biarpun baru sedikit sekali."

"Baru sedikit? Kira-kira berapa lama sampai bisa dibilang benar-benar baik, Dok?"

"Maaf Pak Aldebaran, seperti yang saya katakan di pertemuan sebelumnya memang membutuhkan waktu lama untuk usaha ini."
"Lagi pula ini baru dua minggu, saya harap Bapak dan istri bisa bersabar."
"Dijalani dulu saja, Pak. Sisanya kita serahkan pada Tuhan."

"Kalau hasil rontgen seperti ini berarti hasil pemeriksaan sperma juga tidak akan jauh bebeda, Dok?"

"Begitu lah Pak, hanya saja kami baru bisa pastikan besok. Semoga lebih baik." Dokter tersenyum, ia paham betul dengan kegelisahan Aldebaran tapi bagaimana lagi, ia juga bukan Tuhan.

"Atau mungkin ada obat lain lagi yang bisa membantu saya, Dok?"

"Saya sudah resepkan Bapak obat minggu lalu, sudah cukup Pak, terlalu banyak obat juga akan berpengaruh tidak baik pada kesehatan tubuh lainnya."
"Ini Bapak bisa bawa hasil pemeriksaan dan rontgen hari ini, untuk hasil lab bisa diambil besok ya Pak."

"Baik, terima kasih Dok."

..

"Mas, aku ga ngerti, ini penjelasannya apa? Gimana hasil pemeriksaannya kata dokter? Ada perkembangan kan?" Tanya Andin ketika melihat isi surat itu, semuanya bahasa kedokteran yang tidak bisa ia pahami.

"Bagus, Ndin." Jawab Al singkat sambil tersenyum, ia tidak ingin melihat raut kecewa dan sedih Andin.

"Serius?" Andin tersenyum lebar, ia senang berharap suaminya juga merasakan yang sama.

"Iya, ada perkembangan."

"Iiiihhhh.." seru Andin memeluk suaminya.

"Ndin, saya boleh tanya sesuatu ga?" Kata Al sambil mendekap Andin erat, ada rasa bersalah sebenarnya memberikan Andin harapan tapi ia lebih tidak ingin membuat Andin kecewa dan sedih.

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang