13

5.3K 358 31
                                    

"Michelle sakit?"

"Ya udah, nanti saya kirim dokter ke sana"

"Saya sibuk, banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan"

"Iya, oke, saya ke sana nanti setelah pulang kantor"

Al baru saja mendapatkan telepon dari pembantu Michelle, mengabarkan bahwa Michelle sakit dan drop tapi tidak mau ke rumah sakit. Al berniat mengirimkan dokter saja tapi pembantunya bilang Michelle sudah diperiksa tapi masih sangat lemah dan terus memanggil nama Al. Pembantunya mengaku mendapatkan kontak Al karena Michelle menaruh Al sebagai kontak daruratnya.

Al merasa iba, karena Michelle adalah sahabatnya sejak SMA di Amsterdam dan ketika itu Michelle dan keluarganya yang menetap di sana banyak membantu Al dan mengurusnya. Karena Rossa dan Hartawan, orang tua Al, sibuk berpindah-pindah negara mengurus bisnis mereka.

Malam ini, sepulang kantor Al berencana akan ke rumah Michelle tapi ia tidak mungkin bilang pada Andin. Al tau Andin sangat cemburu pada Michelle.

..

Sore Hari

Sebelum berangkat Al menyempatkan diri untuk mengirimkan Andin pesan, agar istrinya itu tidak curiga lagi padanya.

"Ndin, saya pulang terlambat. Ada yang harus saya siapkan untuk meeting dengan client dari luar negeri besok"

..

Rumah Michelle

"Al" sapa Michelle pada Al yang memasuki kamarnya.

"Kenapa ga ke rumah sakit?"

"Bosen Al, percuma juga ga akan sembuh"

"Emang kamu sakit apa? Tadi udah diperiksa dokter kan kata mba?"

"Iya tadi udah ada dokter yang cek ke sini kok Al"

"Terus kamu sakit apa? Tadi kamu bilang ga akan sembuh?"

"Kanker Al, udah lama, stadium 3"

Al terkejut mendengarnya, tidak pernah terlihat kalau selama ini Michelle mengidap penyakit mematikan itu.

"Kamu bercanda sama saya?"

"Buat apa Al?"

"Orangtua kamu tau?"

"Ngga, aku gamau mama papa aku tau. Nanti mereka bisa khawatir dan aku takut mereka sakit."

"Tapi mereka harus tau Michelle, biar ada yang bisa rawat kamu atau mungkin lebih baik kamu pulang ke Amsterdam dan berobat di sana"

"Ngga Al, aku gamau. Aku mohon kamu jangan bilang mama papa aku ya Al."

Al menarik nafasnya, Michelle terlihat sungguh-sungguh memohon padanya.

"Oke, tapi setidaknya kamu di rumah sakit. Ada suster dan dokter yang bisa rawat kamu jadi kamu ga sendirian."

"Aku lebih tenang di rumah Al"

"Kamu kan dokter tapi kenapa kamu sendiri ga betah di rumah sakit ckck" Al berdecak, Michelle yang seorang dokter terbiasa merawat orang di rumah sakit tapi enggan stay di rumah sakit padahal keadaannya darurat.

"Terus kamu udah makan?" tanya Al. Michelle hanya menggeleng pelan.

"Kenapa ga makan? Harus minum obat kan"

Al merawat Michelle dengan telaten, ia sangat iba pada sahabat semasa SMA nya itu. Tapi tanpa Al sadari, Michelle hanya berpura-pura. Ia membuat sebuah skenario untuk mendapatkan Al. Semua sudah direncanakan dan tersusun rapi. Michelle adalah seorang dokter, sangat mudah baginya merekayasa sebuah penyakit, dibantu rekan sesama dokternya dan pengetahuannya tentang vitamin dan obat yang aman untuk dikonsumsi.

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, setelah membuat Michelle makan dan minum obat, Al sudah hendak beranjak untuk pulang, tapi wanita tidak tau diri itu merengek dan memelas membuat Al tidak enak hati jadi saat ini setelah Michelle dibujuk untuk membiarkannya pulang baru lah Al bisa pulang.

..

Pondok Pelita

"Mas Al mana sih, udah jam setengah 12 malam" gumam Andin menunggu suaminya di kamar sambil beberapa kali melihat jam.
"Telpon ga diangkat, chat ga dibales. Gatau apa aku khawatir. Ya udah ngabarin sih tadi sore tapi kan masa sampe semalem ini" Andin kembali mengomel sendiri.

..

Andin memutuskan untuk menunggu Al di taman depan rumah. Ia duduk di kursi taman sambil terus memperhatikan gerbang.

Baru beberapa menit Andin duduk, ia melihat mobil mewah berplat B 770 NLY memasuki gerbang. Suaminya pulang.

Al memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju rumah, ia melihat Andin sedang menatapnya sambil duduk di kursi taman. Al bingung, sedang apa Andin. Sampai Al berada di depannya Andin berdiri.

"Ngapain kamu malam-malam di luar? Masuk angin saya yang repot"

"Malem banget mas pulangnya?" tanya Andin tanpa menjawab Al.

"Saya kan udah bilang tadi sore, kamu ga baca?"

"Aku baca, malah aku udah bales, ditambah aku chat sama telpon kamu beberapa kali tapi kamunya ga angkat. Aku khawatir, gatau bakal semalem ini" Al merasa tidak enak pada Andin karena berbohong, Al juga tidak bisa membayangkan seandainya Andin tau kemana dia tadi.

"Ya udah ayo masuk, jangan kelamaan di luar"

Andin mengikuti Al yang berjalan duluan.

..

"Aku udah set suhu shower kalo kamu mau mandi" kata Andin ketika mereka sudah tiba di kamar.

"Iya, terima kasih."

"Udah makan? Kalo mau makan biar aku siapin"

"Ga usah, saya udah makan tadi. Habis mandi mau langsung tidur aja capek" Al sudah makan di rumah Michelle tadi, sedikit dipaksa oleh Michelle.

....

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang