79

2.6K 431 35
                                    

Cerita Heart udah launching lagi hehe

**

"Hey Andin.." panggil Al sambil mengusap paha istrinya, setelah keluar dari kamar mandi, ia melihat Andin tersenyum sambil melamun.

"Hm? Iya mas kenapa?" tanya Andin cepat, seketika ia keluar dari bayangan manisnya yang ia harapkan akan menjadi kenyataan besok.

"Kamu kenapa senyum-senyum gitu? Mikirin apa hayoo.."

"Nggak ada."

"Bohong."

"Nggaakk.."

Al mengerutkan keningnya.

"Tidur sayang," ucap Andin kemudian mencium bibir suaminya sekilas.
"Good night," lalu ia menjatuhkan tubuhnya di atas dada suaminya.

..

Sehabis sholat subuh, Al memutuskan untuk tidur kembali tapi tidak dengan Andin yang hanya berpura-pura tidur. Ketika suaminya dirasa sudah kembali nyenyak, Andin bangun bersiap melakukan rencananya.

Ia melangkah pelan agar tidak menimbulkan suara tapak kaki, mengambil testpack di dalam tasnya lalu pergi ke kamar mandi.

Andin mulai merendam testpacknya di dalam cup kecil berisi urin. Ia duduk di atas closet sambil menunggu waktu yang ditentukan di kemasan testpack.

1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit

Andin berdoa di dalam hatinya sebelum mengangkat testpack untuk mengetahui hasilnya.

tes..

Setetes air mata Andin jatuh begitu saja.

Garis merah, satu.

Andin mencoba testpack lainnya tapi hasilnya tetap sama.

Andin menangis tanpa suara di kamar mandinya, ia kecewa karena harapannya sendiri, hatinya terasa sakit karena ekspektasinya sendiri.

hiks.. hiks..

Andin kembali menatap testpack negatifnya lalu mengusap perutnya.

Ia sedih karena gagal membahagiakan suaminya, sedih karena senyuman Al di bayangannya kemarin belum bisa jadi kenyataan.

Beberapa saat, Andin segera menyadari kalau suaminya masih ada di rumah, ia tidak ingin suaminya mengetahui ini, dengan cepat Andin membuang testpack-testpacknya ke tempat sampah.

Andin mencuci wajahnya, menghapus sisa-sisa air matanya sendiri.

Setelah itu ia membaringkan diri di sebelah suaminya tapi membelakangi.

Hari Senin kalau belum haid, aku akan cek ke dokter, testpack bisa aja salah, batin Andin.

..

Al terbangun dari tidurnya dan merasa perlu pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, istrinya masih terlelap di sebelahnya.

Tanpa disengaja, Al melihat benda asing di tempat sampah kamar mandinya, dengan penasaran, Al mengambil plastik dan kardusnya, lalu membacanya, "test pack, alat test kehamilan," begitu tulisannya.

Al membulatkan matanya membaca itu, lalu ia meraih beberapa benda pipih yang juga ada di tempat sampah, ia menatapnya, melihat garis merah di tengah-tengahnya, lalu ia membaca cara penggunaan dan petunjuk di bungkusnya, garis satu tandanya negatif. Al menghela nafasnya panjang, ia sedih, kecewa, karena menganggap Andin sudah berharap dan hancur begitu saja.

Al kembali ke tempat tidurnya lalu memeluk Andin erat dari belakang, sangat erat, memberikan seluruh cinta, perasaan, dan kekuatan.

"Saya minta maaf," bisik Al pada Andin yang masih tertidur, tapi ia berencana tidak akan mengatakan atau menanyakan apapun pada Andin jika Andin tidak bercerita sendiri.

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang