5

6.2K 402 13
                                    

Al dan Rossa sudah duduk di meja makan untuk dinner, tetapi Andin belum ada di sana.

"Al, dimana Andin?"

"Hm?" Al bingung harus menjawab apa karena ia pun tidak tau Andin dimana, dari pertengkarannya siang tadi Al belum melihat Andin lagi.

"What happened, Al? Kamu bisa cerita sama mama" ucap Rossa mengusap tangan Aldebaran.

"Andin cemburu ma tapi itu salah paham, mama kenal aku kan? Aku ga mungkin selingkuh ma." jelas Al sekaligus mencari pembelaan dari mamanya.

"Iya, I know kamu ga mungkin selingkuh Al. Tapi wajar kalau Andin ngerasa cemburu, dia sangat mencintai kamu." Rossa tersenyum, sampai sini ia paham masalah anak dan menantunya itu.

"Tapi kamu harus jelaskan baik-baik, buat Andin mengerti dan kamu juga harus mengerti Andin. Jangan pake bentak-bentak."

"Iya, ma. Aku susul Andin dulu ya buat makan malam."

"Iya, mama tunggu di sini ya."

Al kemudian bangun dari duduknya dan mulai mencari Andin, ia ke dapur mencari Kiki untuk bertanya.

"Ki.."
"Iya mas Al?"
"Kamu liat Andin?"
"Tadi Kiki liat mba Andin masuk ke kamar tamu mas"
"Makasih, Ki"
"Sama-sama mas Al"

"Kenapa lagi mas Al sama mba Andin, aduh Kiki yang liat aja pusing" gumam Kiki sambil memegang kepala setelah Al meninggalkannya.

Tokk tokk tokk

Al mengetok pintu kamar tamu yang terkunci, ia yakin Andin ada di sana. Tak ada jawaban Al pun kembali mengetok pintunya

Tokk tokk tokk

"Andin, buka pintunya. Saya tau kamu di dalam" Al memanggil Andin agar istrinya itu membukakan pintu.

Al terus mengetok sampai Andin merasa terganggu dan mau tidak mau membukakannya pintu.

Andin muncul dari balik pintu dan menatap malas Al.

"Makan, Ndin. Udah malam"

"Aku ga laper"

"Andin, kamu harus makan, nanti kamu sakit"

Andin ingin kembali menutup pintu kamarnya tapi Al berhasil menahannya, Al menerobos masuk ke kamar itu.

"Makan. Mama udah nungguin di meja makan."

"Kamu aja mas, sana temenin mama, aku mau tidur."

"Kamu mau ikut makan sama saya atau saya gendong ke meja makan?" Ancam Al pada Andin

"Apa sih mas, sana kamu keluar, kasian mama." Andin menatap Al kesal dan menganggap Al bercanda.

Al langsung mengangkat Andin dan langsung disusul oleh omelan Andin.

"Mas kamu apa-apaan, ga lucu, turunin aku."

"Mau jalan sendiri atau saya gendong?" Al tetep kekeuh dengan ancamannya, ia tidak perduli dengan Andin yang terlihat sangat kesal kepadanya.

Andin menarik nafas dan menyetujui permintaan Al untuk makan. Memang agak sulit melawan suaminya yang keras kepala itu. "Iya aku makan, turunin."

Akhirnya Al menurunkan Andin dan mempersilahkan Andin untuk berjalan duluan, memastikan Andin tidak kembali masuk ke kamar dan mengunci pintu.

"Ma.." sapa Andin pada Rossa ketika sampai di meja makan

"Makan, Ndin"

"Iya, ma"

"Saya ambilin nasinya ya" tawar Al sambil menyendok nasi untuk Andin, Rossa tersenyum melihatnya. Sementara Andin hanya mengangguk dengan ekspresi datar.

"Kenapa, Ndin? Siapa yang bikin kamu cemburu sama Al?" tanya Rossa menggoda Andin.

"Mama, apa sih ma" Andin sedikit tersipu.

"Mama sangat mengenal anak mama, Al bukan tipe orang yang akan selingkuh, dia kaku gini kok haha" jelas Rossa sambil tertawa.

Andin tersenyum kecut mendengar penjelasan Rossa, ia pura-pura percaya dengan kata-kata mertuanya. Andin berpikir bahkan Rossa tidak tau bahwa Al tidak mencintai Andin.

Al hanya diam sedari tadi, suasana meja makan kali ini tidak sehangat biasanya. Bahkan Kiki saja bingung kenapa kali ini meja makan sangat hening, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu.

"Aku udah selesai" Andin berdiri dan hendak merapikan piringnya ke dapur namun Al mencegahnya.

"Ndin, Andin, udah gausah, biar Kiki ya"

"Iya Andin, lebih baik kamu istirahat aja. This all biar Kiki yang beresin ya." Rossa menambahkan dan dibalas senyum oleh Andin.

"Iya, yaudah kalo gitu aku duluan ya ma" pamitnya pada Rossa, setelah mendapat anggukan Andin berjalan meninggalkan meja makan.

"Andin mau kemana ya? Apa dia mau balik ke kamar tamu?" tanya Al dalam batinnya.

Rossa yang memperhatikan Al tampak gelisah pun mengerti
"Susul aja Al, gausah gengsi, go sayang, susul istri kamu."

"Iya ma, aku duluan ya. Selamat malam, ma"

"Malam Al" Rossa tersenyum sambil menggeleng melihat anak dan menantunya itu.

....

Jangan komen next-next doang, komentarin ceritanya dong, bantuin ide juga next nya mau dibikin gimana hehe soalnya kalo bingung mau gimana lanjutannya jadi lama next nya huhu

Aku tunggu komentar kalian yang banyaakk

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang