16

4.8K 385 33
                                    

Air matanya menetes, dari yang semula pelan, semakin lama tangisannya semakin kencang, nafasnya sesak. Supirnya merasa terkejut dan khawatir beberapa kali menanyakan keadaan Andin.

"Bu, ibu ga apa-apa?" tanyanya, bukan bermaksud ikut campur tapi ia khawatir melihat Andin sesak nafas, takut sesuatu terjadi pada Andin, maka ia yang akan disalahkan oleh Aldebaran.

"Saya gapapa, Pak" jawab Andin sersendat. Andin mengambil handphone nya. Memfoto mobil suaminya di sana dan memfoto sosok di balik jendela kamar itu, ntah untuk apa.

"Ayo kita pulang ya, Pak" pinta Andin dan supirnya menuruti itu.

..

Pondok Pelita

"Andin mana, Ki?" tanya Rossa menanyakan Andin ke Kiki. Memang hanya Andin yang ditanyakan, karena putranya sudah beralasan untuk pulang terlambat lagi.

"Kiki ngga tau Bu, dari tadi pagi pas mba Andin ke luar Kiki belum liat mba Andin."

"Andin ga pulang?" tanya Rossa terkejut.

"Kayaknya gitu deh Bu, atau mungkin mba Andin ada di kamarnya jadi Kiki ga liat" jelas Kiki.

"Coba tolong kamu ke kamarnya, panggilkan Andin."

"Oh iya Bu Rossa, siap" Kiki langsung meninggalkan meja makan menuju kamar Andin.

tok tok tok

"Mba Andin"
"Diajak makan malam sama Bu Rossa, mba"
"Mba Andin"

"Kok ga dijawab ya?" Kiki bergumam karena tidak ada jawaban dari Andin, Kiki menempelkan telinganya ke pintu siapa tau ia mendengar suara Andin.

"Apa ga ada orang ya"

"Mba Andin, Kiki masuk ya" perlahan Kiki membuka pintu kamar Andin yang tidak terkunci. Tidak ada orang, pintu kamar mandi pun terbuka.

Kiki keluar dan mencari di beberapa kamar tamu, Andin tidak ada di manapun.

Kiki kembali ke meja makan untuk memberikan laporan pada Rossa.

"Bu, Ibu" panggil Kiki tergesa.

"Ada apa, Ki?" tanya Rossa bingung.

"Mba Andin beneran ga ada Bu, Kiki udah cari di semua kamar juga ga ada" jelas Kiki cepat.

"Coba kamu tanya Uya, tadi mobil Andin ada masuk atau ngga" perintah Rossa.

"Oh iya Bu" Kiki langsung mengambil handphone nya di dalam kantong apron yang ia gunakan.

"Hallo Uya"
"Dari tadi ada mobil mba Andin masuk ga? Soalnya Kiki sama bu Rossa cari mba Andin di rumah ga ada, antara rumahnya yang kebesaran atau memang mba Andin belum pulang" cerocos Kiki pada Uya.

"Iya ayang Kiki, tadi pagi Bu Andin udah pulang. Tapi langsung pergi lagi naik taksi online, kayaknya Bu Andin nangis, ayang Kiki" jelas Uya dari seberang telepon sana.

"Nangis? Kenapa Ya? Terus sekarang mba Andin kemana?"

"Uya ga tau, ayang Kiki, tadi Uya tanya Bu Andin ngga jawab"

"Oke, makasih Uya" Kiki langsung memutus telepon dan menatap Rossa yang juga menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Kenapa Ki? Siapa yang nangis?"

"I-itu Bu, kata Uya tadi mba Andin sempet di anter supir pulang ke sini tapi langsung pergi lagi naik taksi online. Terus mba Andin juga nangis"

"Mau kemana Andin? And Why? Kenapa Andin nangis?"

"Ngga tau Bu, Uya udah tanya tapi ga dijawab katanya"

"Oh, oke. Thank you, Ki"

"Ya udah Kiki permisi ya, Bu"

"Iya, Ki"

Rossa kini mengkhawatirkan Andin. Ia beberapa kali menghubungi Andin melalui telepon maupun whatsapp tapi tidak ada jawaban.

Akhirnya Rossa menghubungi Aldebaran, putranya, siapa tau Andin menyusulnya ke kantor.

Beberapa kali juga Rossa menghubungi Al tapi sama tidak ada jawaban, kali ini Rossa mengkhawatirkan keduanya. Kedua anaknya yang tidak ada kabar. Ada apa ini? Di mana Andin? Di mana Al? Apakah Andin sedang bersama Al?
Rossa terus bertanya di dalam kepalanya.

Beberapa menit kemudian Kiki yang akan lewat melihat Rossa yang sedang berjalan bolak-balik dengan gelisah.

"Kenapa Bu Rossa? Udah dapet kabar dari mba Andin?"

"Belum, Ki. Aldebaran juga ngga bisa dihubungi."

"Mas Al lagi di mana emangnya, Bu?"

"Tadi Al bilang sama saya dia lembur lagi di kantor"

"Ohh telepon mas Rendy aja kalo gitu, Bu. Mas Rendy pasti temenin mas Al kalo di kantor"

"Oh ya, kamu benar Ki, saya telepon Rendy kalau gitu"

Rossa langsung mencari kontak Rendy untuk menanyakan soal Al.

"Hallo, Ren"
"Iya, saya mau tanya apa kamu masih di kantor?"
"Jadi Al sendirian di kantor atau sama Andin?"
"Udah pulang dari sore?"
"Ngga, Al belum di rumah Ren"
"Baik kalau gitu, terima kasih ya Ren"

Rossa semakin khawatir setelah menelepon Rendy.

"Gimana, Bu?" tanya Kiki yang ikut mengkhawatirkan Al dan Andin juga.

"Rendy bilang Al udah pulang duluan dari sore, bahkan sebelum Rendy pulang."

"Apa mungkin mba Andin lagi sama mas Al kali ya, Bu?"

"Tapi mereka kemana ya, Ki? Dua-duanya ga bisa dihubungi dan Al juga bohong soal lembur, ditambah lagi Andin nangis."

"Ada apa ya, Bu. Ya udah Ibu tenang ya, Bu. Jangan panik, kita berdoa aja supaya mas Al sama mba Andin ga kenapa-kenapa." Kiki menuntun Rossa untuk duduk di sofa ruang keluarga.



....

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang