87

3.1K 425 47
                                    

Agak sore Andin menerima kembali cooler bag dan tempat makan yang dikirim dari kantor. Andin melihat suratnya tidak ada di sana.

Tidak lama Feli menghubunginya melalui telepon.

"Selamat sore Bu Andin, apa kiriman saya sudah diterima?"

"Oh iya udah Fel, terima kasih ya,"
"Ngomong-ngomong suratnya kamu kemanain ya?"

"Surat?" tanya Feli pada Andin.
"Surat apa ya?" gumam Feli pelan pada dirinya sendiri tapi didengar oleh Andin.

"Mm.. maksud saya ini tadi kamu yang bagikan dan buka cooler bag nya kan?"

"Iya Bu, saya yang buka dan bagikan satu persatu kotak makannya."

"Terima kasih Feli."

"Sama-sama Bu Andin, selamat sore."

Sudut bibir Andin tertarik membentuk senyuman.

Pikir Andin, jika Feli yang membuka sudah pasti ia menemukan suratnya, atau jika karyawan lain pun yang menemukan tidak mungkin mereka berani mengambilnya. Besok Andin mencobanya lagi.

..

Malam hari Andin sibuk dengan sebuah pulpen di ruang kerja Aldebaran.

Ia sedang mencoba mengkoneksikan pulpen yang Al pernah ceritakan padanya itu ke handphonenya. Sebuah pulpen yang wujudnya tidak berbeda sama sekali dengan pulpen pada umumnya tapi ternyata di dalamnya terdapat sebuah kamera.

"Maaf aku pinjam dulu mas," ucap Andin sendiri sambil membawa pulpen itu keluar ruangan Al.

..

Keesokan paginya, Andin kembali mengirimkan Al makanan dengan menu yang berbeda, dengan sebuah pesan manis, dan sebuah pulpen yang terkesan tidak sengaja terbawa.

Lima belas menit setelah makanan dikirimkan Andin segera masuk ke kamarnya, membuka aplikasi yang terkoneksi dengan pulpen Al.

Sepuluh menit kemudian baru lah Andin mendengar suara manusia, makanan itu baru tiba di kantor Al.

"Permisi Bu," ucap suara pria yang adalah ojek online.

"Iya Pak, ada yang bisa dibantu?" Andin menduga itu adalah suara resepsionis kantor Al.

"Ini ada kiriman untuk Pak Aldebaran dari Ibu Andin."

"Oh iya terima kasih ya Pak."

"Sama-sama Bu, saya permisi."

Hening sejenak, sampai resepsionis menghubungi Feli.

"Hallo Fel, ada kiriman lagi dari Bu Andin buat Pak Al nih."

Feli tiba di resepsionis dan mengambil kiriman itu untuk dibawa ke ruangan Aldebaran.

"Permisi Pak Al," ucap Feli sopan ketika memasuki ruangan Al.

"Kenapa Fel?" suara tegas Aldebaran, Andin mendengarnya dengan jelas, Andin tersenyum bahagia.

"Ada kiriman lagi dari Bu Andin," Feli meletakan cooler bag ke meja di hadapan Al.

"Kamu hubungi Andin, bilang hari ini saya gak ke kantor lagi," tiba-tiba hati Andin mencelos.

Andin menjawab pesan Feli sama dengan jawabannya kemarin.

Gapapa Fel, dibagiin aja, kirim balik tempatnya aja

"Sama seperti kemarin Pak jawaban Bu Andin."

"Yasudah, kembali ke ruangan kamu."

"Permisi Pak."

Cooler bag dibuka oleh Aldebaran, Andin yang tadinya hanya melihat layar hitam dengan suara kini mulai mendapatkan sedikit sinar.

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang