88

3.6K 493 80
                                    

Aldebaran mengemudikan mobilnya untuk pulang ke apartemen, emosinya masih belum bisa terkontrol karena informasi yang ia dapatkan tadi. Setelah menerima informasi dari anak buahnya tadi, Al juga mencross-check dengan menghubungi Pak Yongki.

Al menginjak gasnya dalam, cukup jauh ia selamat dengan kecepatan tinggi, sampai akhirnya ketika jalanan sudah sepi Al merasa tidak dapat menahan emosi, ia membanting stir ke kiri dibarengi dengan rem yang ia injak, menyebabkan mobilnya terguling ke kiri sekali, mobilnya berhenti dalam posisi terbalik. Untungnya ada sebuah pohon yang menahan mobil Al sehingga tidak terguling berkali-kali.

"Shh.." rintih Al pelan, beruntung ia memakai sabuk pengaman.

Hanya saja kepalanya terbentur atas mobil karena posisinya terbalik, dan wajahnya terkena beberapa pecahan kaca mobil bagian depan.

Tidak lama ada beberapa orang yang datang untuk membantunya dan membawa Al keluar dari mobil, mereka bersiap membawa Al ke rumah sakit tapi Al menolaknya.

"Pak, terima kasih, tapi saya akan minta teman saya untuk jemput saja di sini," ucap Al pelan sambil duduk bersandar di pohon pinggir jalan tidak jauh dari mobilnya. Ia merogoh handphonenya di saku celana dan menghubungi Rendy.

"Tapi Pak, di wajah Bapak ada beberapa luka yang cukup dalam karena terkena pecahan kaca," ucap seorang Ibu setelah Al menutup teleponnya.

"Maaf Bu, Pak, boleh saya minta air saja?" pinta Al.

Beberapa orang yang berada di sana kebetulan membawa air mineral, Al mengambil satu yang di sodorkan padanya. Bukan untuk diminum tapi Al membasuh wajahnya, air yang semula bening seketika menjadi orens kemerahan setelah tercampur darah dari wajah Al.

"Terima kasih,"
"Akh.." rintihnya pelan menutup mata.

Tidak sampai sepuluh menit kemudian, Rendy sampai di sana.

"Pak Al, Bapak gapapa?" tanya Rendy langsung menghampiri atasannya yang sedang selonjoran di pinggir jalan.

"Saya gapapa Ren, tolong kamu antar saya ke apartemen ya," Al berdiri perlahan karena kakinya terasa sedikit nyeri, mungkin ada benturan yang tidak ia sadari tadi.

"Kita ke rumah sakit dulu ya Pak," ajak Rendy sambil membantu Al berdiri.

"Gak usah, kita langsung ke apartemen aja."

"Tadi kamu sudah ajak ke rumah sakit atau klinik terdekat Pak, tapi Bapak ini gak mau," ucap seorang Bapak.

"Terima kasih banyak ya Pak, Bu, sudah membantu, kami permisi dulu," pamit Rendy.

"Terima kasih Pak, Bu," ucap Al juga.

"Ren, sebentar, tolong kamu ambil barang-barang saya dulu di mobil ya, kamu sudah telepon dishub atau bengkel untuk bawa mobil saya?"

"Bengkel Pak, kan tadi Bapak sudah info tidak perlu telepon dishub atau polisi," jawab Rendy lalu berjalan ke mobil Al untuk mengambil barang-barang bosnya.

Rendy kembali membantu Al berjalan ke mobilnya.

..

"Ada kecelakaan Sa di depan," ucap Nino pada Elsa.
"Itu kan mobilnya Aldebaran," tambah Nino ketika melihat plat nomornya.

"Aldebaran?" tanya Elsa membulatkan matanya.

"Itu Al lagi mau masuk mobil dibantu Rendy," tunjuk Nino pada mobil Rendy yang cukup berada di depan karena di sekitaran tempat kejadian ramai kerumunan orang, jadi Rendy sulit mencari parkir.

"Berenti sayang," pinta Elsa.

Nino mencari tempat di mana ia bisa berhenti, ketika ia berhenti, mobil Rendy sudah jalan.

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang