6

6.2K 371 13
                                    

Al menyusul Andin yang ingin kembali masuk ke kamar tamu.

"Andin.." panggil Al menahan tangan Andin.

"Lepasin mas" Andin berontak berusaha melepaskan pegangan Al.

"Kamu kenapa sih, Ndin? Masalah sepele kayak gitu aja di besar-besarin, saya kan udah jelasin" ucapan Al membuat Andin semakin kesal.

Andin membalikan tubuhnya menatap Al.
"Sepele? Aku besar-besarin? Mas aku liat kamu sama wanita lain, dia bawain kamu makan, dia tau aku sibuk it means kamu cerita ke dia. Kamu ceritain aku ke dia tapi aku bahkan gatau dia siapa."
"Di sisi lain kamu ga cinta sama aku, bisa aja alasannya karena kamu cintanya sama Michelle. Bisa jadi juga karena kamu ga cinta sama aku, kamu jadi bisa jatuh cinta sama wanita lain."
"Apalagi dia cantik"

"Michelle itu cuma temen lama saya." Al menjawab sambil menatap Andin sedikit kesal.

"Sekarang saya tanya, kamu siapanya saya?"

"Istri kamu"

"Udah jelaskan? Kalo saya suka sama Michelle, yang saya nikahin tuh Michelle bukan kamu."

"Yaudah mas, aku istirahat dulu ya. Kamu juga istirahat" Andin meninggalkan Al dan tetap masuk ke kamar tamu.

"Aduhh Andin susah banget sih dibujuknya, ga ngerti-ngerti. Yaudah lah mungkin dia butuh waktu buat mikirin penjelasan gue" batin Al menatap pintu kamar Andin, kemudian Al berjalan ke kamarnya.

..

Jam menunjukan pukul 2 pagi, Al terbangun dari tidurnya dan sulit untuk kembali tidur. Tidak ada Andin di sampingnya.

Al keluar kamar menuju ke kamar tamu yang di tempati Andin, berusaha membuka pintu untuk masuk tapi ternyata dikunci dari dalam.

Al sadar seberapa ia sudah mencintai Andin, bahkan tidur tanpa Andin disebelahnya pun ia sudah uring-uringan begini tapi gengsinya masih menguasai.

Al duduk bersandar di dinding samping pintu kamar Andin dan Al pun tertidur dalam posisi itu.

..

Pagi hari

"Owalahh mas Al emang udah bucin banget sama mba Andin" Kiki yang hendak membersihkan ruang tamu melihat Al tidur dengan posisi semalam dan tersenyum gemas.

"Tapi kasian juga mas Al, nanti bisa sakit. Mba Andin iki juga biasanya ga pernah gini, gampang luluhnya, sekarang kok susah banget, aduhh emang masalah apa ini."

"Kiki bilang mba Andin aja deh biar mas Al nya dibangunin sekalian diajak sholat subuh."

Kiki pun mengetok pintu kamar Andin, Andin yang kebetulan baru selesai sholat subuh pun langsung mendengar itu tapi Andin pikir itu Al.

"Mas Al apasih pagi-pagi" gerutu Andin.

Karena pintu tidak juga dibuka oleh Andin, Kiki pun bersuara "Mba Andin, ini Kiki"

"Kiki? Ngapain Kiki pagi-pagi?" Andin menyernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa, Ki?" tanya Andin yang kini sudah berhadapan dengan Kiki.

"Itu mba Andin, mas Al" Kiki menunjuk pada Al yang masih tertidur di bawah. Andin cukup terkejut melihat Al.

"Mas Al kayaknya semaleman tidur di situ, Mba."

"Yaudah, makasih ya Ki"

"Sama-sama mba Andin, Kiki tinggal ya mba" Kiki langsung meninggalkan Andin dan Al untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Apa-apaan sih mas Al" gumam Andin melihat tingkah suaminya.

Andin pun berjongkok dengan maksud membangunkan Al.

"Mas, bangun" panggil Andin di samping Al.
"Mas Al, udah subuh"

Melihat Al yang tidak juga bangun, Andin mencoba menggerakan tubuh Al untuk membangunkannya.

"Mas.." Andin berhenti, ia terkejut ketika menyentuh tangan suaminya. Panas.

"Mas"
"Mas Al"

Andin mencoba membangunkan Al sambil mengecek kening dah leher Al juga.

"Hmm.."
"Andin.."

Akhirnya Al bangun tetapi ia terlihat lemas.

"Kamu sakit mas, ngapain kamu tidur di sini sih" omel Andin pada Al, Al hanya tersenyum tipis melihat ke khawatiran Andin.

"Ayo bangun, aku bantu, istirahat di kamar ya." Andin membantu Al bangun dan memapahnya ke kamar mereka.

..

Andin membantu Al berbaring di ranjangnya dan langsung mencari thermogun untuk cek suhu tubuh Al.

"Ya ampun mas 39°"
"Pasti karena kamu kedinginan deh semaleman tidur di lantai, udah gitu di luar lagi, ngapain sih" oceh Andin pada suaminya. Andin langsung beranjak ke dapur mengambil kompresan untuk Al.

Di dapur Andin bertemu Kiki yang akan mengambil sapu.

"Mba Andin, cari apa?" tanya Kiki melihat Andin terburu-buru mencari sesuatu di dapur.

"Kompresan Ki buat mas Al, dia sakit" sambil menyiapkan termos kompres dan handuknya.

"Ya ampun, pasti gara-gara tidur di luar semaleman ya mba. Mas Al udah bucin banget keliatannya sama mba Andin, baru ditinggal semalem aja udah gitu" Kiki mengoceh sementara Andin tetap fokus pada pekerjaannya.

"Yaudah Ki, aku ke kamar dulu ya"

....

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang