76

2.7K 453 55
                                    

"Salad roll sama spaghetti carbonara," ucap Al sambil menaruh satu paper bag dari restoran atas di meja di depan Andin duduk menunggu suaminya.

Andin meraih paper bag itu, "mas, buat kamu mana?" tanya Andin karena di dalam sana hanya ada dua tempat.

"Saya udah makan duluan tadi, kamu makan ya abisin, saya mau tidur dulu, nanti tolong bangunin kalau udah waktunya kita ke bandara," Al berjalan meninggalkan meja dan masuk ke dalam selimutnya membelakangi Andin yang memperhatikannya dari kursi tempatnya duduk.

"Apa mas Al gak percaya ya sama gue," "Aku gak ada niat apapun mas, aku gak jujur cuma karena gak mau kamu cemburu, gak mau kamu insecure," batin Andin.

Andin hanya memakan salad rollnya lalu ikut membaringkan tubuhnya di tempat tidur sambil memeluk suaminya dari belakang.

"Aku cinta sama kamu mas," bisik Andin di belakang leher Aldebaran.

Al yang belum bisa tidur, mendengar ketulusan dari ucapan istrinya, ia menarik tangan Andin di perutnya untuk mengeratkan pelukannya.

..

Pondok Pelita

Aldebaran dan Andin sudah tiba di depan rumah, Rendy menjemput mereka di bandara tadi.

Al, Rendy, dan Uya masuk ke dalam rumah dengan koper dan banyak tentengan oleh-oleh dari Venesia, sementara Andin melenggang masuk dengan tas kecilnya, Al melarang Andin membawa apapun karena ia tau Andin pasti lelah.

"Al, Andin, kalian sudah pulang.." Rossa merentangkan tangannya untuk menyambut pelukan dari anak-anaknya.

Uya dan Rendy sudah berpamitan setelah meletakan barang-barang di ruang keluarga.

"Gimana liburan kalian? Enjoy, right?"

Andin dan Al tersenyum.

"Next time, kita berangkat sama-sama ya ma," ucap Andin.

"Sure, yaudah kalian ke kamar sana, bersih-bersih, istirahat, ini nanti biar mama panggil Kiki untuk bantu beresin,"

"Iya, aku ke kamar dulu ya ma," pamit Al berjalan sejajar dengan Andin.

..

"Mandi ya mas, aku siapin air hangatnya dulu," Andin meletakan tasnya dan bersiap ke kamar mandi.

"Saya pakai air dingin aja Ndin, gerah," Al segera ke kamar mandi mendahului Andin.

Sejak kemarin di Venesia, sikap Al masih sama, ia masih bersikap dingin pada Andin, tapi tetap peduli.

Andin menghela nafasnya dan memutuskan untuk menyiapkan pakaian suaminya.

Tidak lama, Al keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Ia melirik Andin yang duduk di sofa sambil memainkan handphonenya.

Al mengambil baju yang disiapkan istrinya dan membawanya ke kamar mandi.

Andin diam-diam memperhatikan gerak-gerik suaminya melalui sudut matanya.

Setelah rapi dengan pakaian santainya, Al meraih handphone dan kunci mobilnya di nakas, lalu berjalan ke arah pintu tapi langkahnya dihentikan Andin.

"Mau ke mana?" tanya Andin sambil berjalan menghampiri suaminya.

"Keluar sebentar," jawab Al singkat.

"Kita baru sampai loh mas setelah perjalanan lebih dari 16 jam, harusnya kamu istirahat, jaga kesehatan," Andin kesal, ia tidak tahan dengan sikap suaminya belakangan ini, tangannya menggenggam pergelangan tangan Al, melarang pria itu pergi.

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang