49

6.9K 613 81
                                    

"Udah ya, kamu tenang ya, ga usah dipikirin lagi, ga usah diinget-inget lagi ya." Al terus mengusap punggung Andin di dalam dekapannya.

tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Al dan Andin melepaskan pelukan mereka.

"Masukk" kata Al.

"Mas Al, mba Andin, Kiki di minta Bu Rossa bersihin pecahan mangkuk." Ucap Kiki di ambang pintu.

Al mengangguk mempersilahkan, Kiki masuk dan mulai membersihkan beling-beling yang berceceran dan tumpahan sayur.

"Udah ya." Ucap Al pada Andin pelan sambil mengusap bahunya.

Andin mengangguk,
"Aku bantuin ya, Ki." Ucapnya pada Kiki kemudian.

"Eh ga usah mba Andin, biar Kiki." Kiki yang sedang memungut beling menoleh ke arah Andin.

"Udah, ga usah. Kamu makan aja ya, kamu belum makan dari kemarin kan. Makan ya." Al memasang wajah khawatir pada istrinya. Membuat Andin akhirnya mengangguk mengiyakan.

"Mau makan di meja makan atau mau dibawain ke sini?"

Belum Andin menjawab, Rossa datang membawa dua piring makanan dan dua gelas air minum di atas nampan.

"Al, Andin."

"Mama.." Al langsung berdiri membantu mamanya dengan mengambil alih nampan yang dibawanya.

Sementara Andin menunduk di sana, masih ada perasaan tidak enak di hatinya atas apa yang terjadi.

"Mama bawain kalian sarapan, kamu juga sarapan di sini aja ya Al, temenin Andin."

"Mama udah sarapan?" Tanya Al.

"Udah, mama udah sarapan. Tadi ditemenin Kiki, iya kan Ki?"

"Iya, Ibu udah sarapan mas Al. Kiki udah selesai, Kiki permisi keluar ya Bu Rosaa, mas Al, mba Andin." Kiki pun berlalu keluar.

Rossa menatap Andin yang masih tertunduk, kemudian menatap Al seolah bertanya gimana?

"Belum stabil emosinya." Ucap Al pelan. Rossa mengangguk.

"Andin.." panggil Rossa, ia duduk di samping Andin dan mengusap pundaknya.
"Everything will be okay, Al akan urus semuanya dan kamu akan dapat keadilan." Ucap Rossa menenangkan.

"I-iya ma." Andin masih tetap menunduk.

"Kenapa kamu ga mau liat mama?" Tanya Rossa, ia tau kenapa tapi ia tidak ingin Andin begini.
"Andin.." panggil Rossa lagi ketika tidak mendapatkan jawaban dari Andin.

"A-aku-aku malu sama mama." Rossa beralih menatap Al yang sedari tadi memperhatikan istri dan mamanya. Al mengangguk pelan, mengisyaratkan begitulah.

kringg kringg kringg

Handphone Al berdering, Uya.

"Kenapa?"
"Buka gerbangnya, persilahkan masuk."

"Ma, aku ke luar sebentar. Titip Andin ya." Permintaan Al mendapat anggukan dan senyuman dari Rossa. Al langsung meninggalkan mereka berdua di kamarnya.

"Andin, kamu ga usah merasa gitu sama mama. Mama sama sekali ga mikirin itu, mama mau kamu sehat dan kembali ceria seperti sebelumnya. Gapapa ya, sayang." Rossa memeluk Andin dari samping.

"Ma, sebagai seorang perempuan juga, apa yang akan mama lakuin kalau mengalami apa yang aku alami? Apa mama akan pergi meninggalkan suami mama dan keluarganya?" Tanya Andin dengan wajah yang sudah basah, ia kembali menangis.

Aldebaran & Andin (Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang