DAMARA | 03

1K 65 23
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Ilya menatap kosong kendaraan yang berlalu-lalang di depan sekolahnya. Ini sudah mulai sore, namun Ilya seperti enggan beranjak dari halte. Ponselnya yang sedari tadi berbunyi pun ia hiraukan. Entahlah, apa yang ingin gadis itu lakukan lagi.

Dari arah kejauhan, seorang cowok menyipitkan matanya saat melihat ada seorang gadis dalam bahaya. Dari kiri jalan, Damar melihat beberapa anggota Vankster mendekat ke arah Ilya. Baru saja Damar ingin menghampiri Ilya, Ilya lebih dulu di bawa oleh anak Vankster dalam keadaan Ilya tak sadarkan diri.

"Bener bener stress tuh cewek," umpat Damar.

Damar kembali memakai helm full face nya, dan menghidupkan motornya lagi. Diam-diam Damar mengikuti anak Vankster yang membawa Ilya pergi.

~⚔️~

Damar melihat kalau Ilya akan di bawa masuk ke dalam markas Vankster, tapi sebelum itu, Damar tiba-tiba menghajar orang yang menarik Ilya secara paksa.

"Wih, berani juga ya lo sendirian?" Ucap salah satu anggota Vankster sembari menatap remeh Damar.

"Bangsat!" Lagi-lagi Damar memberikan bogeman kepada Deon, salah satu anggota dari Vankster.

Deon meringis kecil, sembari mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah akibat pukulan dari Damar.

"Jangan bawa orang lain yang gak tau apa-apa!" Tegas Damar.

Ilya yang sedari tadi sudah sadar, menatap bingung suasana sekitar, sebenarnya ada apa? Kenapa ia tiba-tiba ada di sini?

Damar menarik tangan Ilya, dan itu membuat ia terkejut. "Ikut gue." Ucap Damar tanpa menoleh.

Saat Damar ingin menaiki motornya, datang seorang lelaki yang membuatnya kembali turun dari motor, dan menatap lelaki itu dengan tatapan seperti ingin menghabisi orang itu.

"Boleh juga nih cewek buat di mainin sebentar," ucap Evan, ketua Vankster.

Ilya yang merasa diperhatikan menjadi risi, ia bersembunyi di balik badan Damar. Damar maju selangkah lebih dekat, ia menatap tajam Evan dan menarik kerah baju yang dipakai oleh Evan.

"Berani lo macem-macem sama dia, gue habisin lo!" Damar mendorong Evan, Evan pun terjatuh.

Damar naik lagi ke atas motornya, lalu memakai helm full face nya. "Woy, cewek gila!" Ucap Damar ketika melihat Ilya yang diam saja.

Merasa di panggil, Ilya melirik ke arah sumber suara. Di lihatnya Damar yang sudah duduk di atas motor sembari memakai helm. Kalau boleh jujur, Ilya akui kalau Damar itu tampan, tapi tidak dengan sifatnya! Ewh.

"Naik cepet! Lo mau di sini aja?" Tanya Damar.

Ilya menggeleng cepat, ia menaiki motor Damar dengan ragu-ragu. "Gue gak akan culik lo," Damar meyakinkan Ilya.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang