DAMARA | 78

219 12 2
                                    

Happy Reading

Seminggu telah berlalu sejak kepergian Ilya, dan sampai detik ini Damar belum diberitahu oleh Ayah, maupun sahabat-sahabatnya perihal keadaan yang sebenarnya.

Selama seminggu ini, Damar terus saja menanyakan keadaan Ilya pada sahabat-sahabatnya ketika datang menjenguknya di rumah sakit, karena ia tak diizinkan menggunakan ponsel oleh Ayahnya, dan lagi ponsel milik Damar pun rusak setelah ia mengalami kecelakaan itu. Beberapa hari lalu Damar pernah mencoba menghubungi Ilya menggunakan ponsel salah satu perawat yang bertugas merawatnya, tapi naas, Damar malah kepergok oleh Abian, dan perawat itu langsung diberhentikan oleh pihak rumah sakit atas permintaan Abian.

Mendengar kalau sang Ayah sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri selama beberapa minggu, membuat Damar mempunyai kesempatan untuk kabur, tapi ia tahu kalau Ayahnya pasti akan memperketat keamanan di depan ruangannya, maka dari itu Damar akan keluar sembari menyamar sebagai seorang perawat.

Dua menit lalu Damar baru saja memanggil Ners (Perawat laki-laki) untuk datang ke ruangannya, setelah itu Damar membuat perawat itu pingsan dan mengambil pakaian perawatnya untuk ia kenakan. Sebelum keluar dari ruangannya, Damar menatap dirinya dipantulan cermin, ia merapikan maskernya yang sedikit miring lalu berjalan ke arah pintu.

Saat keluar dari ruangannya, para bodyguard suruhan Ayahnya menatap ke arah Damar penuh curiga, Damar menundukan pandangannya dan berlalu dengan cepat. Dirasa jaraknya sudah cukup jauh dengan bodyguard suruhan Abian, Damar bernapas lega dan melepas makser yang ia kenakan.

Damar berlari meninggalkan rumah sakit, tujuan utamanya adalah bertemu dengan Ilya dan memperbaiki hubungannya yang rusak bersama Ilya, Damar juga baru sadar kalau hari ini tepat ke satu tahunnya mereka berpacaran, tak terasa kalau hubungannya sudah sejauh ini.

"Tunggu aku ya, kita mulai semuanya dari awal," Damar tersenyum ketika membayangkan wajah terkejutnya Ilya nanti saat melihatnya.

Damar melirikkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari taksi, dan tak lama kemudian ia melihat sebuah taksi berhenti di depannya, langsung saja Damar menaikinya lalu pergi ke rumah Ilya.

~⚔️~

Damar tadi sudah ke rumah Ilya, tapi keadaan rumahnya seperti tak berpenghuni, kebetulan tadi ada security yang lewat dan meberitahu Damar kalau rumah itu sudah tak ditempati lagi sekitar 4 hari yang lalu, akhirnya Damar pun pergi ke markas Ardegas yang berada di rumah Gerald.

Kedatangan Damar membuat terkejut teman-temannya, pasalnya Damar datang dengan berpenampilan seperti layaknya seorang perawat.

"Da-Damar?" Ucap Gerry tak percaya.

Damar lansgung duduk di samping Gerry sembari mengambil minuman di atas meja. "Lo kok ada di sini, Mar?" Tanya Arslan penasaran.

"Lo kabur?" Lanjut Arslan saat melihat baju Damar.

Damar meminum minuman itu hingga tandas. "Gue tadi abis dari rumah Sabil, tapi kata security yang ada di sana, rumah itu udah nggak ditempatin 4 hari lalu,"

"Kalian pada tau Sabil pindah kemana?" Damar menatap satu persatu sahabatnya.

Sebastian membekap mulut Gerry dan Al, karena dari beberapa sahabatnya, mulut mereka berdua paling tidak bisa diajak bekerja sama.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang