DAMARA | 66

184 13 0
                                    

Damar menunjukan ekspresi datarnya saat Abian memintanya untuk segera memulai acara pertunangannya dengan Janet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damar menunjukan ekspresi datarnya saat Abian memintanya untuk segera memulai acara pertunangannya dengan Janet. Sementara Janet yang kini berjalan beriringan bersama Damar tersenyum puas karena rencananya merebut harta kekayaan Damar sebentar lagi tercapai.

Tanpa sepengetahuan orang-orang kalau tadi Antari datang menemui Janet sebab merasa di tipu oleh Janet, yang berpura-pura sangat mencintai Abang nya. Antari sangat marah bahkan ia sampai menampar Janet, tapi Janet malah menjambak rambut Antari dan pipinya juga di tampar sebagai balasan atas tindakkannya Antari.

"Senyum, Mar. Jangan bikin tamu undangan pada kecewa," ucap Janet setelah melirik wajah Damar yang tampak begitu tidak nyaman.

"Lebih baik tamu undangan pada kecewa, dari pada Sabil yang kecewa," Damar berucap dengan pandangan lurus ke depan.

Lo nggak tau aja kalo pacar ke sayangan lo bakal ke sini, mungkin dia akan jauh lebih kecewa dari pada apa yang lo bayangin, batin Janet sinis.

Megan dan Tara menghampiri Damar sebelum cucu nya itu naik ke atas panggung. Damar memeluk Neneknya begitu erat, seolah menumpahkan beban yang sedang ia tanggung sekarang ini.

"Nek, Damar nggak bisa lakuin ini," Megan mengusap punggung cucunya.

"Maaf, Mar. Tapi Nenek nggak bisa lakuin apa-apa. Ayah kamu bener bener keras kepala," Damar melepas pelukannya.

"Iya, Nek. Nggak apa-apa, Damar ngerti kok,"

Karena Damar bakal lakuin cara apapun biar pertunangan ini batal, batin Damar sembari menatap Neneknya. Megan hanya mengagguk saat Damar menatapnya tadi, seolah ia tau apa yang Damar bicarakan dalam batinnya.

~⚔️~

Sementara itu di tampat lain, Ilya keluar dari rumahnya dan menunggu taksi online yang sudah ia pesan lima menit lalu untuk pergi menemui Damar. Sebenarnya Ilya masih bingung kenapa Damar tiba-tiba saja mengajaknya bertemu di hotel? Tumben sekali.

Saat sedang menunggu taksinya, ponsel Ilya berdering pertanda ada seseorang yang menelponnya. Ilya mengambil ponselnya yang berdering dari dalam tas selempannya, ia mengerutkan keningnya melihat nomor asing yang menelponnya.

Tanpa membuang waktu, Ilya menjawab panggilan telepon itu, siapa tau saja penting.

"Halo, Ilya. Ini gue. Antari,"

Deg.

Refleks Ilya langsung menjauhkan ponsel dari telinganya. Kejadian-kejadian kelam yang menimpahnya karena perbuatan Antari mendadak teringat jelas di memori Ilya, kejadian yang sebenarnya tak ingin ia ingat lagi.

"Ilya," ucap Antari lebih keras setelah Ilya tak menjawabnya.

"I-iya, Tar. Ada apa?" Tanya Ilya sedikit gugup.

"Bisa ketemuan di jalan merpati, nggak? Ada yang mau gue omongin sama lo,"

"Gue nggak akan apa-apain lo, janji," lanjut Antari membuat Ilya sedikit ragu.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang