DAMARA | 07

838 59 45
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Dari sebelumnya bel pulang sekolah berbunyi, Damar sudah menunggu Ilya di parkiran, rencananya cowok tampan itu ingin mengajak Ilya ke suatu tempat. Hari ini Damar harus mengungkapkan perasaannya pada Ilya sebelum keduluan orang lain, termasuk Arhan, ketua kelas 11 IPA 3, murid kesayangan para guru, apalagi pak Sultan.

Damar mengepalkan tangannya, lagi-lagi Ilya bersama Arhan. Damar merasa kalau Ilya sedang bersama Arhan, cewek itu begitu sering tertawa, berbeda saat bersamanya.

Damar mempercepat langkahnya menuju Ilya dan Arhan, tanpa aba-aba Damar menarik tangan Ilya, membuat Ilya dan Arhan terkejut. Ilya sedikit meringis karena Damar menarik tangannya cukup kuat. Arhan yang menyadari kalau Ilya kesakitan, ia pun melepaskan tangan Damar dari tangan Ilya cukup kuat.

"Jangan kasar dong sama cewek!" Tegas Arhan melihat perlakuan Damar tadi.

Seolah tuli, Damar tak menanggapi ucapan murid kesayangan para guru itu, ia kembali menarik tangan Ilya, tapi tak sekuat tadi.

"Damar, lo kenapa sih?" Bingung Ilya.

Lagi-lagi Damar tak menggubris perkataan lawan bicaranya, Damar terus menarik tangan Ilya sampai di tempat motornya ia parkir.

Damar memakainya Ilya helm, dapat Ilya lihat kalau raut wajah Damar tampak sangat kesal. Sebenarnya Damar kenapa? Pertanyaan itu memenuhi pikiran Ilya saat ini.

"Naik." Perintah Damar yang sudah duduk di atas motornya.

"Mau kemana?" Tanya Ilya jutek.

"Tinggal naik apa susahnya sih?" Kesal Damar.

"Ya, mau kemana dulu? Baru gue naik,"

"Naik, Sabil," ucap Damar dengan suara lembut.

Seperti terhipnotis, Ilya langsung naik ke atas motor Damar tanpa sepatah kata pun.

~⚔️~

Ilya menatap takjub pemandangan di depannya, Damar mengajaknya ke sebuah danau yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat tinggal Ilya, sedangkan Ilya baru tahu kalau di dekat rumahnya ada danau secantik ini.

Ilya menatap takjub pemandangan di depannya, Damar mengajaknya ke sebuah danau yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat tinggal Ilya, sedangkan Ilya baru tahu kalau di dekat rumahnya ada danau secantik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang