DAMARA | 56

212 23 9
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Keesokan harinya Ilya menjadi lebih semangat karena tiba-tiba saja sang Papa mengajaknya makan di luar. Akhirnya! Ini adalah perdananya Gunawan mengajak dirinya pergi keluar. Sebelum-sebelumnya Gunawan tak pernah mengajak Ilya untuk makan di luar, kalian tau sendiri kan, kalau kedua orang tua Ilya sangat sibuk dengan urusan pekerjaan mereka, bahkan mereka membiarkan anaknya dekat dengan orang lain sejak Ilya berusia seminggu, saat itu Riona memilih kembali menjadi wanita karir, dan meninggalkan tugasnya sebagai istri, dan ibu untuk suami serta anaknya.

Sedari tadi Ilya yang di bantu oleh Bi Sari begitu sibuk memilih pakaian apa yang akan Ilya kenakan nantinya. Dan pilihan Ilya jatuh pada sebuah dress simpel berlengan panjang dengan warna putih, serta di lengkapi oleh sneakers berwarna senada.

 Dan pilihan Ilya jatuh pada sebuah dress simpel berlengan panjang dengan warna putih, serta di lengkapi oleh sneakers berwarna senada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilya menatap penampilannya di hadapan cermin berukuran lumayan besar yang ada di dalam kamarnya.

"Gimana, Bi?" Tanya Ilya seraya memutar badannya di hadapan Bi Sari.

Bi Sari mengacungkan kedua ibu jarinya mantap. "Cantik banget!"

Ilya tertawa kecil sebelum akhirnya taksi online pesanannya tiba.

Bi Sari mengambil tas hitam yang akan Ilya kenakan, dan merapikan rambut Ilya yang sedikit berantakan.

"Aku pergi dulu ya, Bi," pamit Ilya setelah Bi Sari selesai merapikan rambutnya.

"Eh," gumam Ilya yang baru saja keluar dari kamarnya.

Ilya kembali ke kamarnya, dan menghampiri Bi Sari yang sedang membereskan pakaian dan sepatu yang tidak jadi Ilya kenakan tadi.

"Kenapa, Non? Ada yang ketinggalan?" Tanya Bi Sari.

Ilya mengangguk. "Makasih ya, Bi, udah mau bantuin aku," Ilya mengecup pipi kanan Bi Sari sebagai ucapan terima kasih kepada wanita yang selalu ada untuknya itu, karena sudah membantu Ilya untuk berdandan.

"Dadah, Bibi! Ilya pergi dulu," Ilya pun pergi keluar menghampiri supir taksi yang sudah menunggunya.

"Semoga bahagia selalu ya, anak baik," ucap Bi Sari menatap kepergian Ilya.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang