~⚔️~
Pagi harinya Damar terbangun karena mendengar suara dari ponsel miliknya yang entah dimana keberadaannya. Sebelum bangkit dari sofa panjang yang menjadi tempat tidurnya tadi, Damar sempat melirik ke arah jam dinding menunjukkan pukul 5 pagi.
Dirasa nyawanya sudah terkumpul, Damar berjalan kearah kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke rumah Ilya, dan meminta penjelasan pada gadisnya itu, sebenarnya kemana saja Ilya pergi? Sepertinya mulai sekarang Damar harus mengawasi gerak gerik Ilya, agar Ilya tak menghilang lagi darinya.
~⚔️~
Selesai mandi, Damar membuka pesan grup Ardegas yang seperti biasa sudah banyak sekali pesan didalamnya.
𝘼𝙍𝘿𝙀𝙂𝘼𝙎
Gerry:
Ada yang mau gak? Nurut kok dia, cuma ya agak barbar dikit
Al:
Kucing emas mata mu! Jelas-jelas itu kucing oyen
Steven:
2'in
Sebastian:
Mau tanya dong, itu emas nya kalo di jual laku berapa ya?
Gerry:
@Damara Mar, gak ada niatan gitu adopsi Acil? Udah tobat dia sekarang, udah gak cakar-cakar jok motor lagi, cuma ya gitu, tuh kucing kebo banget
Al:
Mohon maaf ini mah ya, cuma tanya doang, jadi sebenernya lo tawarin kucing atau kebo sih?
Steven:
2'in
Sebastian:
Al, keknya lo harus banyak-banyak makan ikan deh. Maksud dari Gerry, kebo itu KEenakan BObo
Steven:
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA
Teen Fiction"Hadir, tapi tak menjadi takdir." Damara Megantara. ~⚔️~ Damara Megantara, pemuda tampan yang kini duduk di bangku SMA kelas 2 di salah satu sekolah favorit di kotanya, yakni SMA Wirmandala. Pemuda yang acap kali di sapa Damar ini merupakan salah sa...