DAMARA | 60

279 21 10
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Hampir 30 menit sudah Damar menunggu kedatangan dari kelompok Ilya, tapi mereka tak menunjukkan tanda-tanda kehadiran. Janet yang melihat Damar begitu risau, memilih untuk menghampiri cowok itu dan menggenggam tangannya.

"Mar, kamu kenapa? Dari tadi aku perhatiin kamu kayak nggak tenang gitu," Damar melepaskan genggaman dari Janet secara paksa.

"Nggak usah ikut campur lo." Ketus Damar.

Wajah Janet berubah menjadi kesal, kebenciannya pada Ilya kini semakin bertambah, dan niatnya untuk melenyapkan Ilya semakin besar.

'Gue akan buat lo nyesel karena sikap lo yang barusan ini,' ucap Janet dalam hati sembari tersenyum smirk.

'Dan pacar kesayangan lo, bakal gue buat menderita, sama kayak Mama nya yang udah buat nyokap gue menderita,' Janet pun kembali pada kedua teman dekatnya.

Setelah satu jam menunggu, Ilya dan kelompoknya pun tiba juga, dengan langkah cepat Damar segera menghampiri Ilya yang tampak begitu kelelahan.

"Sabil," Damar merapikan jaket Ilya karena sedikit turun.

"Duduk dulu," Damar menuntun Ilya agar duduk di bangku panjang yang terbuat dari bahan kayu.

"Mau ke tenda UKS?"

"Nggak usah, Mar, aku baik-baik aja," bohong Ilya, padahal saat ini ia tengah merasa sakit di bagian kepala dan tubuhnya begitu lemas.

"Apa susahnya sih nurut sama aku?" Tanya Damar.

"Mar, aku beneran nggak apa-apa," Ilya mencoba meyakinkan Damar untuk tidak begitu khawatir padanya.

Jujur saja, awalnya Damar begitu melarang Ilya untuk ikut acara Camping ini, bukan apa-apa, Damar hanya tidak mau kalau kondisi Ilya sampai drop lagi, tapi Ilya diam-diam malah mendaftarkan dirinya tanpa sepengetahuan dari Damar.

"Terus itu apa?" Sesegera mungkin Damar menghapus darah segar yang keluar dari hidung Ilya menggunakan tangannya tanpa rasa jijik.

"Ikut aku," Damar menarik tangan Ilya dan membawanya menuju tenda yang di khususkan sebagai UKS.

"Amar, aku nggak mau ke sana," Ilya menahan tangan Damar yang akan membawanya pergi

"Sabil, mau aku bawa pake cara paksa? Iya?"

"Oke." Damar berniat menggendong Ilya ala bridal style, tapi Ilya malah lebih dulu lari menuju tendanya.

"Sabillya, Sabillya," Damar menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari kekasihnya itu.

~⚔️~

Setelah menghabiskan dua hari satu malam untuk acara Camping, akhirnya rombongan dari SMA Wirmandala meninggalkan kota Bandung. Mita terpaksa pindah tempat duduk di samping Ilya, karena Damarese lah yang meminta gadis itu pindah, dan Damar menjadi duduk di sebelah Ilya. Benar-benar Damar bucin!

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang