DAMARA | 28

384 34 18
                                    

Hal yang paling bahagia adalah ketika orang yang aku cintai mencintaiku juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang paling bahagia adalah ketika orang yang aku cintai mencintaiku juga.

_Sabillya Syakira

~⚔️~

Kini kelas 11 IPA 3 tengah di ajar oleh Pak Ladusing, selaku guru PABP, atau Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Sudah 2 jam lamanya Pak Ladusing membahas materi kepada siapa saja kita harus hormat, dan kini jam pembelajaran pun sudah mau habis.

"Ada yang mau di tanyakan?" Pak Ladusing duduk di kursinya dan menutup buku paket.

Gerry mengangkat tangannya dengan penuh percaya diri. Pak Ladusing malah menatap murid satunya itu jengah.

"Ada yang mau ditanyakan?" Pak Ladusing mengulang pertanyaan.

Gerry mengangkat kedua lebih tinggi, bahkan ia sampai berdiri. "Saya Pak!" Seru Gerry.

Pak Ladusing menghela nafasnya berat. "Tanya apa? Jangan tanya kenapa Mita gak mau balikan sama kamu," satu kelas di buat tertawa, Gerry menundukkan kepalanya malu.

"Si Bapak sudzon aja sama saya,"

"Pak, saya mau tanya. Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu kandung apa ibu tiri ya Pak?"

"Ada sebuah hadist yang mengatakan bahwa : Sesungguhnya surga itu ada dibawah telapak kaki para ibu,"

"Maksud dari hadist tersebut di tunjukkan untuk semua ibu yang melakukan tugas dan kewajiban sebagai mana yang diperintahkan oleh Allah. Jadi, mau ibu kandung atau ibu tiri, kalau mereka melakukan tugas dan kewajiban sebagaimana mestinya seorang ibu, maka surga ada padanya, "

"Paham, Gerry?" Tanya Pak Ladusing saat melihat Gerry terdiam.

"Eh, iya Pak, paham," Gerry kembali duduk di kursinya.

"Baik anak-anak, karena jam pelajaran Bapak sudah habis sebaiknya kita akhiri sampai sini, jika ada yang ingin di tanyakan, kalian bisa tanyakan lewat chat, atau secara langsung,"

"Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh,"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab satu kelas kompak.

Saat Pak Ladusing benar-benar keluar dari kelas, Damar duduk di samping Ilya yang kebetulan gadis itu tengah duduk sendiri karena Mita tidak masuk sekolah.

"Nih, buat kamu," Ilya memberikan Damar sebuah tempat makan berwarna pink muda, melihat warna tempat bekal nya membuat Damar mengernyitkan keningnya.

"Pink?"

Ilya malah cekikikan. "Maaf, tadi buru-buru, makanya aku ngambilnya asal,"

"Ya udah. Aku makannya nanti aja ya, mau bolos dulu sama anak-anak ke rooftop," sebelum pergi Damar lebih dulu mengelus lembut rambut Ilya.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang