DAMARA | 74

284 23 4
                                    

Riona bernapas lega setelah Dokter memberitahu kalau Ilya sudah boleh keluar dari ruangan ICU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riona bernapas lega setelah Dokter memberitahu kalau Ilya sudah boleh keluar dari ruangan ICU. Ilya kini berada di ruangan VVIP atas permintaan Riona yang ingin membuat Ilya nyaman.

Walau Ilya sudah di pindahkan ke ruangan rawat biasa, namun ia masih belum membuka mata indahnya, kata Dokter yang menangani Ilya, Ilya akan sadar sebentar lagi.

Ruangan rawat Ilya, Riona dekor secantik mungkin, dengan sebuah tulisan yang ia susun menggunakan balon huruf bertuliskan 'Get well soon Ilya,' tak lupa dengan sebuket bunga yang tak kalah cantik dengan dekorasi ruangan rawat Ilya, pemberian Lion.

"Non Ilya pasti suka, Nya," ucap Bi Sari.

Riona mengangguk lalu duduk di sebelah Ilya. "Ilya, kamu nggak mau bangun? Liat deh, kita persiapan ini semua buat kamu,"

Selang beberapa detik setelah Riona selesai berbicara, perlahan tapi pasti Ilya membuka matanya.

"Ilya! Kamu bangun sayang," Bi Sari dan Lion langsung menghampiri Riona.

"Ma-Mama?" Tanya Ilya kebingungan.

"Butuh sesuatu sayang? Ada yang sakit? Mana yang sakit, mau Mama panggilin Dokter?" Tanya Riona tanpa jeda.

"Tan, tanyanya satu-satu, kasian Ilya baru siuman. Mending kita panggil Dokter,"

"Maaf ya, Mama excited banget liat kamu siuman,"

Ilya melirik Bi Sari, seolah meminta penjelasan, sementara Bi Sari hanya mengangguk seperti berkata 'Nanti Bibi jelasin'

~⚔️~

Hari pun berlalu, saat ini Ilya tengah berada di taman rumah sakit di temani oleh Mita yang sepulang sekolah tadi langsung bergegas pergi ke rumah sakit untuk menjenguk sahabatnya, sebenarnya Mita datang ke sini tidak sendirian, ia datang bersama dengan geng Ardegas dan juga Chalis, tapi mereka berpisah karena geng Ardegas lebih dulu menjenguk Damar yang sampai sekarang belum juga sadar dari komanya.

"Damar dimana ya, Mit? Apa dia nggak mau jengukin gue?" Tanya Ilya dengan pandangan lurus ke depan.

Mita dan Chalis saling berpandangan, Arslan meminta kedua gadis itu untuk merahasiakan tentang kondisi Damar yang sebenarnya pada Ilya, mengingat kalau Ilya baru saja siuman, dan Arslan takut jika Ilya tahu soal Damar, Ilya akan drop lagi.

"Mungkin Damar lagi ada urusan. Nanti dia pasti ke sini kok," ucap Chalis membuang pikiran buruk Ilya pada Damar.

"Ada yang kalian tutup-tutupi ya, dari gue?" Tanya Ilya sedikit curiga.

Mita dan Chalis menggeleng bersamaan. "Enggak," jawab keduanya kompak.

"Bohong. Gue curiga kalian tau sesuatu tentang Damar, tapi gue nggak di kasih tau," ucap Ilya yang tak yakin dengan ekspresi kedua sahabatnya itu.

"Gue tanya. Sebenernya Damar dimana?"

~⚔️~

Arslan dan Gerald duduk di samping Abian yang tampak frustasi. Usahanya untuk mencarikan Damar donor mata belum membawakan hasil memuaskan, di tambah dokter yang menangani Damar terus memberitahunya kalau kondisi Damar semakin menurun sejak ia di nyatakan buta.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang