DAMARA | 58

211 21 13
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam untuk sampai di kota Bandung, akhirnya rombongan SMA Wirmandala pun sampai di tempat yang akan di jadikan sebagai tempat camping mereka. Sebelum membangun tenda dengan kelompoknya masing-masing, mereka lebih dulu di arahkan mengenai kegiatan-kegiatan apa yang akan di lakukan mereka nantinya.

Ilya begitu senang dengan acara camping ini, terbukti sedari tadi senyuman di bibir manisnya tak pernah pudar, bahkan saat ia sedang tertawa ketika tengah membangun tenda dengan teman-teman satu tendanya, itu membuat Damar dan Lion yang melihat Ilya dapat tertawa lepas, merasakan sejuk di hati mereka.

Tanpa sadar Lion malah mendekat ke arah Ilya yang sedang mendirikan tendanya. "Perlu bantuan?" Tawar Lion saat melihat kelompok Ilya yang belum juga selesai mendirikan tenda mereka.

"Boleh!" Bukan Ilya yang menjawab, melainkan Fiza yang sudah tampak pasrah.

Lion mengangguk sebelum akhirnya ia memanggil beberapa teman kelasnya untuk membantunya mendirikan tenda. "Jack, Resvan, Darren. Tolong bantuin gue pasang tenda ini," Mereka yang tadi di panggil namanya oleh Lion pun menghampiri Lion dan membangun tenda tersebut.

Tak membutuhkan waktu lama, Lion dan ketiga temannya telah selesai membangun tenda milik Ilya dan teman-temannya.

"Makasih ya, Ion," ucap Ilya.

Lion membalasnya dengan anggukan kepala dan sebuah senyuman manis.

"Makasih ya, Lion ganteng," ucap Mita sembari menarik tangan Lion untuk bersalaman dengannya.

"Ehem!" Dehem Gerry dengan suara keras, membuat semua mata tertuju padanya.

"Kenapa sih lo, Ger?" Tanya Al yang keluar dari dalam tenda karena mendengar deheman Gerry yang keras.

"Nggak apa-apa, cuma gatel doang tenggorokan gue," alibinya.

"Nggak penting banget sumpah," ujar Sebastian.

"Tau! GBS GBS," ucap Al yang tidak di mengerti oleh teman-temannya.

(GBS=Ganggu Banget Sekali)

"Kalo ngomong nggak usah di singkat-singkat, kayak Mita lo, kalo dia lagi ngambek, terus di tanya kenapa, jawabnya gpp, benar-benar sulit di mengerti," ucap Gerry.

"Terus?" Tanya Sebastian.

"Terus?" Gerry mengerutkan keningnya sembari mengulang ucapan dari Sebastian tadi.

"Terus gue perduli? Nggak bro!" Lanjut Sebastian yang langsung merubah mood Gerry menjadi buruk.

"Sedih aku mah di gituin," ucap Gerry penuh dramatis.

"Cupcupcup, jangan sedih dong, nanti kalo lo jelek Mita nggak mau sama lo," hibur Gerald.

"Bener tuh, yang modelan sekarang aja masih sering di acuhkan, apalagi ntar kalo lo jelek? Bener-bener cuma di anggap sebagai butiran debu lo," sambung Al.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang