DAMARA | 64

221 19 20
                                    

Damar merebahkan tubuh lelahnya di kasur empuk miliknya, setelah mengantarkan sang kekasih pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damar merebahkan tubuh lelahnya di kasur empuk miliknya, setelah mengantarkan sang kekasih pulang. Damar yang biasanya selalu mampir ke rumah Ilya, kini pemuda beparas tampan ini memutuskan untuk pulang ke apartemen mewahnya.

Baru saja Damar ingin memejamkan matanya, terdengar suara bel yang membuat Damar harus bangkit dari kasur king size nya. Padahal ia belum tertidur selama 2 hari belakangan ini, entahlah Damar juga tidak tahu kenapa penyebabnya ia tak bisa tertidur.

Dengan malas Damar berjalan ke arah pintu untuk membukanya. Siapakah gerangan orang yang mengganggu istirahatnya? Kalau saja orang yang mengganggunya ini tidak penting, Damar bersumpah akan menghajarnya sampai babak belur.

Pintu apartemen terbuka sempura, tepat di hadapan Damar kini, berdirilah Abian dengan kedua bodyguard nya yang berbadan besar dan kekar tepat di belakangnya.

"Hai boy," sapa Abian sembari mengangkat kelima jarinya untuk menyapa anak satu-satunya ini.

Saat Damar ingin menutup pintu apartemennya, Abian malah menahan pintu itu agar tidak tertutup.

"Rico," Abian memberikan kode untuk salah satu bodyguard di sebelah kirinya.

Bodyguard yang di ketahui bernama Rico itu mengangguk, dan.

Bugh!

Tanpa aba-aba, Rico memberi Damar sebuah bogeman sampai membuat anak majikannya itu terjatuh pingsan.

"Bawa," titah Abian kepada bodyguard nya untuk membawa Damar.

Abian berjalan lebih dulu dari kedua bodyguardnya yang tengah membawa Damar. Keempatnya pun pergi meninggalkan apartemen Damar dan pergi ke suatu tempat.

~⚔️~

Disinilah Ilya berada, di sebuah cafe yang tak jauh dari rumahnya. Tadi, tak lama setelah Damar mengantarnya pulang, Gunawan menghubunginya dan mengajaknya bertemu. Awalnya Ilya menolak karena masih trauma dengan kejadian beberapa bulan lalu ketika Gunawan mengajaknya makan siang. Tapi saat Gunawan memberitahunya, kalau ia sudah berada di cafe, akhirnya Ilya meng-iya kan ajakan Papa nya itu.

Tiba di tempat tujuan, Ilya menatap seluruh penjuru cafe mencari sang Papa, melihat kalau Ilya seperti sedang mencarinya, Gunawan melambaikan tangannya ke arah Ilya. Ilya mengangguk sebelum ia menghampiri Gunawan.
Ilya mencium tangan Papa nya dan duduk tepat di hadapan Gunawan. Hari ini Ilya merasa sangat senang, karena akhirnya Ilya bisa memiliki waktu berdua dengan Papa nya yang super sibuk ini.

"Papa kenapa tiba-tiba aja ajak aku ketemuan?" Ilya membuka obrolan sembari memancarkan senyum kebahagiaannya.

"Kita makan dulu aja, biar enak ngobrolnya," Ilya mengangguki ucapan Gunawan.

Gunawan meminta waiters cafe untuk menghidangkan makanan yang sudah di pesannya tadi.

Ilya menipiskan bibirnya kala melihat hidangan yang Papa nya pesan.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang