DAMARA | 40

340 30 16
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Sepulang dari sekolah, buru-buru Damar kembali ke rumah sakit, karena ini sudah kedua hari nya Ilya di rawat. Sejak kemarin gadis itu merengek pada Damar untuk pulang, tapi Damar bersikeras tidak mau mengabulkan permintaan Ilya, dengan alasan kondisi Ilya yang belum benar-benar pulih.

Tak lupa Damar juga membawa sesuatu untuk gadis nya itu, berupa rangkaian bunga dan beberapa makanan kesukaan Ilya. Selesai membeli apa yang Damar butuhkan, ia kembali menjalankan motornya lagi menuju rumah sakit tempat Ilya di rawat.

Sampai di depan pintu ruang rawat Ilya, Damar sedikit terheran saat mendengar suara cukup ramai yang berasal dari dalam.

Kreeek...

Damar membuka pintu ruang inap Ilya, ia memunculkan setengah kepalanya sebelum benar-benar masuk ke dalam. Di lihat ruang inap Ilya penuh dengan teman-temannya yang menjenguk Ilya. Ada Gerry yang sedang sibuk tiktok an bersama Al dan Mita, Arslan, Sebastian, dan Steven yang duduk di sofa panjang sembari mengobrol, dan Chalis yang duduk di samping hospital bad sembari berbicara pada Ilya.

"Gerald nggak ikut?" Tanya Damar yang langsung menghampiri Arslan, Steven, dan Sebastian.

"Eh, Mar," ucap Arslan saat menyadari kalau Damar duduk di sampingnya.

"Pantesan dua hari ini susah banget lo di ajak kumpul, nggak taunya lagi jagain bebep," ujar Sebastian sembari mencomot potongan Apel yang sebelumnya mereka belikan untuk Ilya.

"Iya, pantes keliatan gak semangat gitu kalo di sekolah, ternyata sumber daya nya lagi sakit," sambar Gerry.

"Woy! Yang bener dong Ger, ini tadi udah bagus, kenapa lo tengak tengok sih?!" Marah Al setelah melihat hasil video tiktok yang mereka buat tadi.

"Tau ah, capek gue," Gerry memilih untuk gabung dengan Damar dan ketiga teman lainnya, dari pada kembali bermain tiktok bersama Al dan Mita.

"Al, jaga jarak ya, awas lo kalo pepet pepet! Gue pantau dari sana," pesan Gerry sebelum pergi pada Al yang masih berlanjut bermain tiktok dengan Mita.

"Iya iya, posesif amat, cuma mantan doang,"

"Iya mantan, tapi 5 tahun yang akan mendatang dia bakal jadi manten gue," ucap Gerry penuh percaya diri.

"Betah amat lo, Mit, punya mantan kayak gitu. Nggak ada niatan mau di buang ke jurang apa?" Ucap Al.

"Berisik lo titisan Mimi peri!"

"Woy! jangan berisik, ini rumah sakit!" Teriak Sebastian.

"Lah sendirinya juga yang berisik!" ucap Steven.

"Emang iya?" Tanya Sebastian.

"IYA!" Jawab teman-temannya kompak.

Sebastian tersenyum kikuk, ia kembali memasukan kedua potongan Apel ke dalam mulutnya.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang