DAMARA | 17

527 47 23
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Pagi ini Damar dan keenam temannya berencana untuk pergi sekolah bersama pasangannya masing-masing, kalau belum yang memiliki pasangan, kata iklan Sprite sih seperti ini. "Jangan mau kalah sama truk, truk aja gandengan, masa kamu enggak," padahal sendirinya aja masih sendiri.

"Udah?" Tanya Damar saat melihat Ilya yang baru saja keluar dari kamar nya dengan penampilan rapi.

Ilya mengangguk. "Gak sarapan dulu?"

"Nanti aja di sekolah, anak-anak udah pada nunggu di markas. Kamu mau sarapan? Biar nanti aku bilang sama anak-anak suruh duluan,"

"Gak usah, nanti aja deh. Ayok berangkat," Ilya menarik tangan Damar dan berjalan keluar rumah, sebelum ia berangkat ke sekolah Ilya lebih dulu mengunci pintu rumahnya lalu ia taruh di salah satu pot tanaman.

"Sini deketan," titah Damar yang hendak memasangkan helm pada Ilya.

Ilya memajukan sedikit langkahnya agar lebih dekat dengan Damar. "Dah. Cantik banget sih kamu," gemas Damar sembari mencubit kecil hidung mancung Ilya.

"Jangan di cubit, nanti merah," Ilya mengusap-usap hidungnya.

Damar tersenyum tipis, dan.

Cup

Damar mencium singkat hidung Ilya yang tadi di cubit olehnya. Seketika Ilya membeku, ini sih bukan hanya hidungnya saja yang merah, tapi pipinya juga!

"Ayok naik, kok diem aja sih?"

Menurut lo? Ingin sekali Ilya bicara seperti itu, rasanya susah sekali.

"Sayang," ujar Damar lembut.

"Hah?"

Damar mengerutkan keningnya. "Kamu kok aneh banget sih? Yok, berangkat,"

"A-ayok," Ilya duduk di belakang Damar, sebelum menjalankan motornya, Damar membawa tangan Ilya untuk melingkar di pinggangnya.

"Pegangan ya, Bu, nanti jatuh," Ilya tersenyum kecil dan mengangguk.

"Cepet ya Pak, bawa motornya,"

"Jangan dong, nanti kalo kamu jatuh, terus luka, gimana?"

"Ya, di obtain Pak kalo luka,"

"Gak, aku gak mau liat kamu terluka,"

"Dan aku janji gak akan lukain, apalagi sampe sakitin kamu,"

"Iya, aku percaya. Oya, Pak, ini kok gak jalan-jalan ya?"

"Eh, maaf ya Bu,"

~⚔️~

Ilya menopang dagunya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengaduk-aduk makanan di hadapannya sembari menunggu Damar yang pergi ke toilet.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang