DAMARA | 26

370 34 15
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Hati Damar tak karuan, ia sangat mengkhawatirkan Ilya yang sampai sekarang tak ada kabarnya, bagaimana mau memberi kabar kalau ponsel milik gadis itu ada pada dirinya.

"Mar, lo kenapa sih dari tadi diem mulu? Sariawan lo?" Ucap Gerry asal.

"Ger." Tegur Gerald.

"Iya, maaf," Gerry memilih untuk bermain game pou nya yang sudah lama tak ia urusi.

"Anjay! Pou gue sick!" Heboh Gerry saat melihat pou nya yang ia beri nama Junet sedang sakit.

"Ya gimana gak sakit kalo lo gak ngurusin," sambar Al yang duduk bersebelahan dengan Gerry.

"Maaf kan Tuan mu ini Junet, harap di maklumi karena dia sedang berjuang untuk balikan lagi dengan sang mantan," ucap Gerry dramatis.

Al menatap geli Gerry. "Ger, Mita juga mikir-mikir dulu kali kalo mau balikan sama lo, mana mau dia punya pacar yang lahirnya di Download,"

Gerry membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Al barusan. "Astagfirullah Al, sekate-kate lo bilang gue lahirnya di Download!"

"Tau lo, Al," sambar Sebastian.

"Tau." Gerald bahkan ikut-ikutan.

Al sedikit memundurkan duduknya, ia merasa terpojokkan.

"Mar! Mau kemana?" Tanya Gerald kala melihat Damar keluar dari markas begitu saja. Seolah tak mendengar apa-apa, Damar melanjutkan langkahnya cepat.

~⚔️~

Setelah berhasil menekan pin masuk apartemen nya, Damar membuka dan menutup pintunya kasar. Ia membuka jaketnya, dan melemparnya dengan asal. Mood nya benar-benar rusak akibat Ilya yang menghilang entah kemana, kenapa gadis itu hobi sekali menghilang?

Damar mengerutkan keningnya saat tak sengaja mendengar suara dari ponsel Ilya. Merasa penasaran, Damar pun mengambilnya, tiba-tiba saja tangannya mengepal kuat dan rahangnya mengeras mengetahui Lion lah yang mengirimkan Ilya begitu banyak pesan, bahkan Lion sampai memberikan Ilya emoji love, dengan kesal Damar membalas pesan dari Lion.

Lion:

Bct!

Balas Damar, merasa kalau pesannya sudah terkirim, bahkan Lion su dah ingin membalas pesannya, tapi Damar malah memblokir nomor Lion, dan melempar ponsel Ilya ke sembarang arah. Beberapa menit setelahnya, Damar perlahan-lahan memejamkan mata tajamnya, ka rena mungkin ia mengantuk dan kurang tidur juga, apalagi di tambah kondisi tubuhnya yang belum pulih 100% membuat cowok itu begitu lelap dalam tidurnya.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang