DAMARA | 06

922 58 27
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Damar menatap penampilannya dari cermin di kamarnya, malam ini ia berniat untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh Bu Loli tempo hari di rumah Ilya. Ini sudah ke 15 kalinya cowok itu menatap dirinya, baru kali ini Damar kurang percaya diri dengan penampilannya.

Tiba-tiba saja terlintas ide di otak Damar, ia keluar dari kamarnya dan menghampiri bi Onih, untuk meminta pendapat mengenai pakaian yang ia kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba saja terlintas ide di otak Damar, ia keluar dari kamarnya dan menghampiri bi Onih, untuk meminta pendapat mengenai pakaian yang ia kenakan. Saat menemukan bi Onih, Damar menepuk pundak bi Onih, bi Onih sedikit terkejut karena ada orang yang menepuk pundaknya secara tiba-tiba.

"Si Aden, bikin bibi jantungan aja," Damar tersenyum.

"Em, Bi. Gi-gimana sama penampilan Damar malam ini?" Bi Onih memperhatikan Damar dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Raut wajah Damar sedikit risau, apa ia harus berganti pakaian lagi untuk yang ke 20 kalinya? Lihat saja kamarnya, sudah seperti kapal pecah, sangat berserakan baju dimana-mana.

"Ganteng pisan! Aden mau kencan ya?" Tebak bi Onih.

Damar menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali. "E-enggak kok, orang cuma mau kerja kelompok doang sama temen,"

Bi Onih memegang kedua bahu Damar. "Pasti nyonya seneng, kalo liat Aden belajar nya semangat kayak gini. Bibi selalu doain Aden yang terbaik,"

"Aamiin, makasih ya bi, kalo gitu aku berangkat dulu," bi Onih mengangguk.

Damar keluar dari rumahnya dengan senyum merekah, melihat kalau akhir-akhir ini Damar lebih sering tersenyum membuat bi Onih ikut senang, akhirnya setelah 3 tahun, bi Onih Kembali melihat senyuman Damar yang sempat hilang.

"Bahagia selalu ya, Den," ucap bi Onih sembari menghapus air matanya.

~⚔️~

Tidak lengkap rasanya kalau Damar tak membawakan bingkisan untuk Ilya, dengar-dengar, kata Mita, Ilya sangat menyukai es krim rasa vanilla, maka dari itu, Damar membelikan Ilya dua buah es krim rasa vanilla, pasti Ilya sangat menyukainya. Maksudnya menyukainya es krim yang Damar bawa.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang