DAMARA | 73

240 21 1
                                    

Damar terbangun dari pingsannya setelah obat bius yang Dokter berikan pada nya sudah habis, Damar tiba-tiba saja panik saat mendapati pengelihatan yang gelap, ia bahkan menjadi sangat histeris dan membuat Abian menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damar terbangun dari pingsannya setelah obat bius yang Dokter berikan pada nya sudah habis, Damar tiba-tiba saja panik saat mendapati pengelihatan yang gelap, ia bahkan menjadi sangat histeris dan membuat Abian menghampirinya.

"Kamu kenapa, Mar?" Tanya Abian panik.

Damar meraba-raba suasana sekitar menggunakan kedua tangannya. "A-ayah?"

"Iya, ini Ayah," Abian menerima uluran tangan Damar.

"Yah, kok gelap? Kenapa Ayah matiin lampunya?"

Abian membulatkan matanya, ia tak salah dengar kan apa yang di ucapkan anaknya itu? Hari masih siang, dan ruangan inap Damar juga terang, pasti Damar sedang bercanda.

"Yah, nyalain lampunya, Damar nggak bisa liat apa-apa," ucap Damar dengan pandangan lurus ke depan.

"Mar, kamu serius nggak bisa liat apa-apa?"

Merasa kesal karena Ayahnya tak juga menyalakan lampu, Damar memilih berjalan sendiri, namun baru saja ia hendak turun Damar malah terjatuh, untunglah Abian dengan sigap membantu anaknya untuk bangun kembali dan mendudukan Damar di atas tempat tidur pasiennya.

"Ini masih siang, Mar. Dan Ayah nggak matiin lampunya," ucap Abian menatap Damar yang mencoba mencerna baik-baik perkataan Ayahnya.

"Nggak mungkin kan aku buta?" Tanya Damar membuat hati Abian mendadak merasakan sakit.

"Yah, aku nggak mungkin kan buta?" Tanya Damar sekali lagi karena tak mendapatkan jawaban dari Abian.

"Kamu tunggu sini sebentar ya, nanti ada Dokter yang ke sini," ucap Abian sebelum pergi meninggalkan Damar yang masih bingung dengan keadaannya sendiri.

~⚔️~

Gunawan masuk ke dalam ruangan Janet, setelah mengunjungi resepsionis untuk menanyakan keberadaan Janet, tanpa membuang waktu Gunawan langsung bergegas menuju ruang rawat Janet.

Di lihatnya Janet yang tengah terbaring lemah dengan banyak luka di wajahnya. Gunawan menghampiri Janet dan menatapnya prihatin.

"Kok bisa sampai kayak gini sih, Net?" Tanya Gunawan pada Janet yang masih belum sadar.

Saat Gunawan sedang khawatir melihat kondisi dan luka-lukanya Janet, tak lama datanglah Abian yang di kawal oleh para bodyguard nya.

Bugh!

Tanpa aba-aba Abian memberikan Gunawan sebuah bogeman mentah, membuat Gunawan sampai terhuyung karena tak siap dengan tonjokan itu.

"Gara-gara anak kamu, Damar jadi kehilangan pengelihatannya dan sekarang dia harus mendapatkan donor mata karena mengalami benturan keras di bagian kepala dan membuat anak saya jadi buta!" Marah Abian pada Gunawan.

Gunawan membulatkan matanya tak percaya mendengar kondisi Damar yang lebih parah dari pada Janet, bahkan Damar sampai harus mendapatkan donor mata karena kecelakaan itu.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang