DAMARA | 43

266 27 14
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Ilya berlari menyusuri koridor sekolah menuju ruang UKS yang dekat dengan koperasi sekolah. Tadi ia di beritahu oleh adik kelas kalau Damar dan Lion bertengkar di belakang sekolah, kini kedua cowok itu sedang berada di ruang UKS karena keduanya sama-sama terluka akibat bertengkar tadi.

Ilya mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruang UKS, sesampainya Ilya di sana, ia melihat adanya perang dingin di antara Damar dan Lion, keduanya saling melempar tatapan tajam.

"Ehem!" Dehem Ilya menyadarkan Damar dan Lion kalau Ilya ada di sana.

Mendengar deheman yang di lontarkan oleh Ilya, membuat Damar dan Lion berhenti memberikan tatapan tajam satu sama lain.

"Yaya," ucap Lion yang terdengar seperti rengekan.

Damar mendengarnya tak suka. 'Caper banget, najis!' Batin Damar.

Ilya melangkah ke arah Lion, tapi ucapan dari Damar membuat Ilya malah melangkahkan kakinya ke arah Damar.

"Sabil, sakit," Damar menunjuk pada luka di bawah matanya yang cukup memar.

"Kalau udah tau sakit, kenapa malah cari penyakit?" Tanya Ilya sembari mengambil sebuah kapas yang sudah ia tetesi alkohol.

"Iya, maaf," ucapan Damar melirih, ia menundukkan kepalanya, layaknya seorang anak kecil yang masih di marahi oleh ibunya.

Melihat itu membuat Lion tertawa, bagaimana bisa Damar yang wajahnya sangar, bisa berubah menjadi sok imut di depan Ilya?

"Apa lo ketawa-ketawa? Emangnya ada yang lucu?!" Tanya Damar tak suka.

"Heh, udah! Berantem terus! Kalau masih mau berantem mending aku keluar aja deh, nanti luka nya obatin sendiri,"

Ilya baru berjalan satu langkah, tapi tangannya langsung di tarik oleh Damar, Ilya tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya, ia pun terjatuh menimpa Damar, kini jarak mereka sangatlah dekat, bahkan Damar bisa merasakan helaan nafas Ilya, begitupun sebaliknya.

"Masih di UKS woy!" Ingat Lion yang menyadarkan keduanya.

Damar dan Ilya merasa canggung setelah kejadian ini, Ilya memilih pergi keluar UKS dari pada menahan malu. Diam-diam Lion tersenyum melihat Damar dan Ilya tadi, walaupun hati nya merasa sakit tapi, ya apa boleh buat. Lion dapat bahagia kalau Ilya juga merasa bahagia.

'Tugas ku hanya menjaga mu, bukan di cintai mu, apalagi berharap kalau rasa ku ini terbalaskan,' batin Lion sembari melihat punggung Ilya yang mulai menjauh.

"Mar, kalau lo emang beneran sayang sama Ilya, buktiin ke gue kalau lo nggak akan bikin dia sakit hati, apalagi sampai dia nangis gara-gara lo. Kalau itu sampai terjadi, jangan harap lo bisa aman dari tonjokan gue," pesan Lion pada Damar sebelum ia meninggalkan UKS.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang