DAMARA| 34

276 28 4
                                    

~⚔️~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~⚔️~

Sudah kesepuluh kalinya Ilya menatap jam yang tertera di layar ponsel nya, sembari menguncang-nguncangkan kakinya dan sesekali gadis yang sebentar lagi akan berulang tahun itu menatap langit malam penuh bintang.

Ilya menghela nafasnya berat, sebenarnya Damar kemana? Kenapa cowok itu tak kunjung datang juga? Padahal waktu hampir menunjuk jam sepuluh malam.

Damarese:

Amar, udah sampe mana? Masih lama gak?

Bahkan belasan pesan yang Ilya kirim pun tak mendapatkan respon balasan dari sang pemilik nomor tersebut.

Ilya menaruh ponsel di sampingnya, ia mengeratkan sweater yang dipakainya, karena dinginnya angin malam yang terus menerpanya.

"Pulang aja apa ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Tapi nanti kalo pulang, terus Amar nya dateng, gimana?"

"Tunggu aja deh kayaknya, kalo sampe lima menit dia belum dateng juga, mending pulang,"

Setelah mengambil keputusan untuk menunggu kekasihnya lima menit lagi, Ilya memilih membuka akun sosmed miliknya yang sudah jarang Ilya buka, sembari menunggu Damar datang.

Tak terasa, Ilya membuka akun Instagram nya sampai lima belas menit, dan selama itu Damar masih belum menunjukkan tanda-tanda kemunculannya. Dengan perasaan kecewa, Ilya meninggalkan taman kompleks.

Ilya memilih berjalan kaki karena jarak rumah dan jarak taman komplek tidak jauh, lagi pula kalau ia memesan ojek online apakah masih ada? Sudah malam begini.

Di dalam perjalanan pulang, tak henti-hentinya Ilya menatap layar ponselnya, barangkali ada pesan masuk dari Damar, tapi sejauh ini Damar masih tak membalas pesannya juga.

"Kamu kemana sih? Awas aja besok!" Kesal Ilya sembari menendang botol sampah yang ada di hadapannya.

Tin!

Ilya membalikkan badannya, saat mendengar suara klakson motor, matanya menyipit karena lampu motor yang menyilaukan penglihatannya.

"Sendirian aja, mau ke mana?"

Ternyata bukan suara milik Damar, sepertinya harapan Ilya begitu tinggi ya?

"Siapa lo? Kepo banget," jawab Ilya ketus.

Tak mau lebih lanjut meladeni orang asing itu, Ilya kembali melangkahkan kakinya dan menghiraukan suara laki-laki yang terus memanggilnya.

DAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang