98. Terima kasih Gelvina (1)

368 55 22
                                    

Yuk merapat aku hadir lagi...

Jangan berekspektasi terlalu tinggi dengan ku canda canda.

Guys dua part ini akan menjadi ending ya...

Typo maafkan saja nanti direvisi tapi kalau typo nya keterlaluan kasih tau ya...

Ceritanya sampe sejauh ini gak nyangka aja gitu hehehe...












Jangan lupa vote sama komen terakhir nih baik lah sedikit jangan dibaca doang, pencet bintang spam komen gitu doang kok...













Happy reading





































Gelvina menghampiri rama yang tengah mengerjakan pekerjaan kantornya di teras rumah lantai rumah, ia meletakkan susu jahe dan bolu rasa mocca kesukaan rama.

"Masih lama hem?"tanya gelvina yang duduk disamping rama.

"Nggak juga sih, bentar lagi selesai."sahut rama yang fokusnya tetap dengan laptopnya.

Gelvina menyandarkan kepalanya kepalanya pada kursi, ia merasa sudah tak kuat ia berkali kali menahan sakit saat ia bernafas bahkan tanganya bergetar hebat.

"Sudah selesai juga, gampang ini mah."girang rama lalu meminum susu jahenya sambil sesekali memakan bolu mocca nya.

Tiba tiba gelvina batuk batuk dengan suara keras yang membuat rama khawatir .

"Vin kamu kenapa sayang?"panik rama.

Namun gelvina terus menutup mulutnya dan tetap terbatuk, gelvina tau yang keluar dari mulutnya adalah darah, seberapa ia menahan darah itu darah itu terlalu banyak hingga telapak tangan gelvina tak dapat menampungnya lagi .

Rama kaget bukan main ia langsung mengeluarkan sapu tangan nya dan membuka tangan nya gelvina, ia menghapus segala darah yang ada di mulut dan juga tangan gelvina.

Dress putih yang dikenakan gelvina juga ikut terkena cipratan darahnya .

"Kamu kenapa vin? Kenapa sampai Batuk darah gini."lirih alvaro.

"Aku nggak apa apa rama, aku baik baik saja."balas gelvina dengan suara lemah.

"Bohongkan? Nggak mungkin vin."rama menanggup wajah gelvina.

Gelvina terlihat pucat dan sangat lemas bahkan matanya sangat sayup tapi ia tetap menampilkan senyuman manisnya.

"Maafkan aku rama, aku belum bisa menjadi istri yang baik untuk mu, maaf jika nanti buat kamu kecewa, maaf karena aku egois aku hanya memikirkan diriku sendiri maaf, boleh aku mengatakan sesuatu aku berterimakasih karena kehadiran kamu aku hidup kembali, kamu selalu ada tanpa ku minta, dan dress ini kamu ingat aku bahagia ketika aku memakainya, maaf karena aku sudah ingkar janji tidak bisa terus bersama mu, aku akan mengatakan bahwa aku makhluk bumi paling bahagia memiliki kamu, jangan menangis ketika aku pergi nanti, jangan suka lupa menaruh barang, jangan suka menjahili rachel, jangan telat makan jangan lupakan sarapan, jangan begadang rama jaga kesehatanmu setidaknya jangan sampai sakit demi rachel."ucap gelvina .

Rama ia menangis ia benar benar tidak tau dengan gelvina, tapi mengapa gelvina terus meminta maaf dan berterimakasih .

Gelvina memeluk erat rama bahkan ia juga menangis ia benar benar tidak kuat meninggalkan rama dan rachel sendirian ia tak tega, hatinya sangat sakit, tuhan jahat sekaligus baik padanya ia juga tak punya kekuatan untuk menyembuhkan penyakitnya ini.

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang